Rabu, 19 Mei 2010

Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa
Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.
Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)
lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,
bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..
beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .
bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum
ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..
ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..
ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!
kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..
demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..
Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com

Ayat Yang paling Menggembirakan Rasulullah SAW

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Thursday, 13 May 2010
Ayat Yang paling Menggembirakan Rasulullah saw
Senin, 10 Mei 2010


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
لَقَدْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ اللَّيْلَةَ سُورَةٌ لَهِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْه الشَّمْسُ ثُمَّ قَرَأَ : إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا، لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ، مَا تَقَدَّمَ، مِنْ ذَنْبِكَ، وَمَا تَأَخَّرَ، وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ، وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا، وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ، نَصْرًا عَزِيزًا ( صحيح البخاري )
Sabda Rasulullah saw:
“Sungguh telah turun padaku malam ini surat yang ia lebih kusenangi dan menggembirakanku lebih dari terbitnya matahari’, lalu beliau saw membacakannya : “SUNGGUH KAMI TELAH MEMBUKAKAN UNTUKMU KESUKSESAN YANG GEMILANG, AGAR DIAMPUNI OLEH ALLAH DOSA-DOSAMU YANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG, DAN DIA (ALLAH) MENYEMPURNAKAN NIKMATNYA PADAMU, DAN MENUNJUKIMU KE JALAN YANG BENAR, DAN ALLAH AKAN MENOLONGMU DENGAN PERTOLONGAN YANG DAHSYAT” (QS Al fath 1-3) (Shahih Bukhari)


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala, Maha Pencipta Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Cahaya Anugrah Allah yang terbesar dari seluruh Anugerah Ilahi, yang menuntun sedemikian banyak hamba-hambanya menuju kebahagiaan, kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat, yang tidak akan tercapai kecuali melewati Sang Penuntun kepada kebahagiaan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, di utus Allah untuk menuntun hamba-hamba Allah menuju keluhuran, menuju kebahagiaan, menuju kemudahan, menuju kesucian, menuju khusyuk, menuju Cinta Allah, menuju rindu Allah, agar mereka di terangi cahaya kerinduan Allah, di terangi cahaya kasih sayang Ilahi, di terangi cahaya pengampunan, di terangi cahaya keluhuran, di terangi cahaya kemudahan, semua itu terbit didalam kebangkitan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, semua itu di kumpulkan Allah pada sosok Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا وَأَحْسَنَهُ خَلْقً
“sungguh Rasulullah saw Seindah indah manusia wahjahnya dan akhlaknya, akhlak yang terluhur mengungguli segenap akhlak” (Shahih Bukhari)
maka terangkatlah derajat para Aulia, wal Muqarabin (orang orang yg dekat dan dicintai Allah), wal Shiddiqin (orang orang yg jujur dan bersungguh sungguh dalam berbakti pada Allah), wa Syuhada wa Shalihin (orang orang yg shalih), menuju tangga-tangga keluhuran, tangga kemuliaaan, tangga kedekatan kehadirat Allah, tidak lain mereka capai kecuali mengikuti Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai mereka kederajat para Mahmubin.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah (wahai Muhammad saw) jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammadvsaw), kalian akan sampai kepada cinta Allah, dan Allah ampuni dosa-dosa kalian dan Allah swt itu Maha Mengampuni dan berkasih sayang” (QS Al Imran 31 )
Cinta Allah berpijar pada gerak gerik dan tuntunan dan kalimat Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka beruntunglah dan tiada yang lebih beruntung dari para pecinta Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ،
Allah Berfirman : “Sungguh mereka-mereka yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah…, lalu ia beristiqamah, maka turunlah untuk mereka para malaikat untuk menenangkan mereka, jangan kalian taku dan jangan pula risau, sungguh kabar gembira bagi kalian bahwa kalian akan masuk sorga yg telah dijanjikan pada kalian QS Al Fusshilat 30)”
Aku dan kalian, ayat ini ketika ditanyakan kepada Sayyidina Abu Bakar bin Siddiq Ra, dijelaskan didalam Tafsir Imam Ibn Katsir dan lainnya, ketika ditanya ayat ini kepada Sayyidina Abu Bakar bin Siddiq Ra, siapakah yang dikatakan
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ
berkata Sayyidina Abu Bakar bin Siddiq Ra : “semua muslimin Ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak menyembah selain Allah, yang Tuhannya hanya Allah, mereka termasuk didalam kelompok mereka yang berkata bahwa Tuhan kami adalah Allah.”
Lalu mereka berusaha untuk beristiqamah, Istiqamah adalah ringkasnya menjalankan apa-apa yang diperintahkan Allah semampunya dan menjauhi larangan Allah semampunya dan mempertahankannya. Namun di jelaskan oleh para Muhaditsin, bahwa usaha menuju Istiqamah adalah sudah mencapai derajat Istiqamah dan orang yang mengulang-ulang ayat ini dalam hidupnya maka ia termasuk dalam kelompok ahlul Istiqamah.
Lalu kalimat selanjutnya pada ayat itu : Allah turunkan untuk mereka para Malaikat.. menjaga mereka di masjid- masjid, majelis ta’lim, majelis Dzikir dalam ibadah mereka, di dalam khusyuk mereka, di dalam do’a mereka, malaikat mengaminkan mereka, turun malaikat untuk mengerubuni para mu’minin hingga menjauhlah para setan dan para jin, dan tiadalah yang lebih di takuti oleh setan, para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah, itulah yang paling ditakuti oleh Syaitan, itu yang paling di takuti oleh Jin yang jahat, itu yang paling di takuti oleh Iblis, jika hati sedang mengingat Allah, cahaya berpijar membakar dan membunuh mereka.
Oleh sebab itu hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, para Setan berusaha agar keturunan Adam menjauh dari Dzikir, menjauh dari menyebut nama Allah, menjauh dari mengingat Allah, hingga mereka bebas menggoda, tapi kalau sudah jiwa mulai berdzikir mengingat Allah mereka berpencar dan lari menjauh, itulah kelemahan Syetan dan Iblis, dan itulah kekuatan terkuat dari seluruh angkasa raya Jagat ini.
Kekuatan terbesar di langit dan Bumi untuk Makhluk adalah dzikrullah, jika mereka mengingat Allah disaat itu Allah bersama mereka, maka siapa lagi yang bisa mengalahkannya dari alam semesta ini jika Allah sedang bersamanya, tentunya bukan bersama dengan dzat Nya tetapi bersama dengan sayang dan cinta Nya, kalau seseorang sedang di lihat Allah dalam keadaan cinta, siapa pula yang bisa menyentuhnya, makhluk ghaib dan makhluk yang dhohir tidak satupun bisa berbuat apapun kecuali kehendak Dzat Nya.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah,
Namun sebagian besar para mufatsirin menjelaskan makna kalimat itu adalah turunnya para malaikat itu turun sangat banyak saat mereka akan wafat, makin di penuhi dan di kunjungi para malaikat, untuk menenangkan mereka adalah firman Nya yg disampaikan malaikat malaikat pada mereka jangan kalian takut, jangan risau, kau akan wafat dalam keluhuran, kau akan wafat dalam kemuliaan, jangan takut keturunan keturunanku, jangan takut berpisah dengan keluargamu, mereka akan di jaga Allah
kabar gembira untukmu adalah Surga, demikian orang-orang yang akan wafat dari para Shalihin ditenangkan Allah sebelum berpindah kealam barzakh
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Kamilah yang berjanji menjadi pemimpin kalian dan pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, (Allah yang selalu melindunginnya), dan bagi kalian kelak apa-apa yang kalian inginkan dan bagi kalian apa-apa yang telah dijanjikan” (QS AL Fushilat 31).
Sebagaimana Firman Allah, di dalam Surat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
“Allah itu adalah pengaman, pelindung dan pemelihara orang-orang yang beriman dilindungi” , dan di sayangi, dan di Rahmati, dan di ampuni, dan di muliakan oleh Allah, sampai ia wafatpun kasih sayang Allah terus melindungi mereka, pengampunan Allah akan sampai kepada mereka, Ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, pengikut Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Pecinta Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, merekalah orang yang paling bercahaya kelak di yaummil qiyamah, merekalah orang yang paling beruntung di yaummil qiyamah, merekalah orang yang paling gembira di hari kiamat, orang tuanya mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
hadirin hadirat yang di muliakan Allah, bagaimana Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berakhlak yang mulia dan agung ini tentunya dengan kehendak Allah subhanahu wata'ala ,
Sungguh mereka yang berkata Tuhan kami adalah Allah…
Wahai Allah jadikan kami orang yang selalu menyebut Nama Mu Allahu Allah, Allah banggakan orang yang menyebut Nama Allah Allah, bahkan Allah selalu sampaikan pada Sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ اللَّهُ
demikian riwayat Shahih Muslim
Tidak akan datang hari Kiamat hingga tak ada lagi dimuka bumi yang menyebut nama Allah,,, Allah.. , bukan tahun 2012, bukan ramalan orang-orang yang tidak menyembah Allah, namun hari kiamat akan datang jika di Bumi tidak ada lagi yang menyebut Nama Allah, itulah tanda hari kiamat yang pasti datang, jika Bumi masih ramai dengan Dzikir Jalallah (dzikir jalalah adalah dzikir Yaa Allah Yaa Allah), oleh sebab itu para ulama dan para Mujadid Akhir zaman Makmurkan Dzikir Ya Allah Ya Allah, karna sudah akhir zaman semakin dekat maka semakin dekatlah akhir zaman namun akan semakin mundur dan memuai usia dunia ini, selama gemuru Nama Allah masih di gemuruhkan di muka bumi.
Bayangkan Kehancuran alam semesta, jagat raya yang demikian luas di hancur leburkan oleh Allah subhanahu wata'ala, dengan kehendak Nya, dengan Kewibawaan Nya, dengan Keagungan Nya, dengan kehendak dan Kekuatan Nya, masih Allah tahan hanya karena seorang menyebut nama Allahu Allah. Jiwa satu orang ummat Muhammad menyebut Nama Allah tertahan dari bencana Kiamat.
Hadirin hadirat, jangan dengarkan ramalan, ramalan mama ini, mama itu, 2012 planet beradu, ramaikan nama Allah Allah maka usia alam ini akan berlanjut, janji Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam…!!
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah dasyatnya jiwa yang berdzikir, satu jiwa yang berdzikir menahan musibah yang terbesar di alam semesta, apalagi musibah gunung meletus, musibah meteor, musibah banjir, kalau sudah jiwa mulai bangkit berdzikir sirna semua musibah, alam ini akan sirna dari musibah, namun semakin sedikit musibah yang terus mendesak dan banyak, maka Allah yang Maha Pengampun melihat hambanya terus berdosa tapi tidak mau istighfar dan bertaubat maka turunkan musibah, supaya terhapus dosanya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam riwayat yang Sighah (riwayat yg kuat) salah seorang ulama bermimpi melihat Allah akan menurunkan bala yang besar di kota Baghdad, karena di malam itu tercatat lebih dari 40 perzinahan terjadi dimalam itu di Kota Baghdad maka ia bangun dari tidurnya dan segera mengumpulkan murid-muridnya berdzikir ya Allah ya Allah ya Allah. Musibah tidak jadi turun, karena ia teringat hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tsb, bahwa Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Hadits Qudsiy “ Hampir saja Ku turunkan bala pada suatu kaum karena dosa-dosannya, maka Aku lihat mereka meramaikan dzikir, maka kujauhkan dan kusingkirkan bala dan musibah dari mereka.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga kita termasuk orang yang selalu memperbanyak menyebut Nama Allah yang dengan itu hati kita pula terus memanggil nama Nya
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ،
Orang-orang yang menyebut Tuhan kami Adalah Allah lalu berusaha untuk mencapai Istiqamah maka diturunkan untuk mereka para malaikat-malaikat pelindung, agar mereka jangan risau di dunia dan di akhirat, di beri kabar gembira sebelum mereka wafat bahwa mereka akan masuk surga yang telah dijanjikan pada mereka”
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Kamilah yang berjanji menjadi pemimpin kalian dan pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, (Allah yang selalu melindunginnya), dan bagi kalian kelak apa-apa yang kalian inginkan dan bagi kalian apa-apa yang telah dijanjikan” (QS AL Fushilat 31).
Akulah kata Allah yang akan melindungimu di dalam kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat, dan di akhirat kelak apapun yang kalian kehendaki akan di beri oleh Allah, sebagian ulama berkata di dunia juga apapun yang mereka khendaki akan di beri oleh Allah tuk para Shalihin dan aulia Nya, karna Allah sudah berjanji di dalam Hadits Qudsiy riwayat Shahih Bukhari
“Jika ia minta kepadaKu Ku beri permintaannya, Dan jika ia berlindung kepada Ku Aku lindungi”
menunjukan bahwa keinginan mereka sudah banyak sekali di qabul dan di jamin Oleh Allah, di Qabulkan di dunia, lebih lebih lagi di akhirat.
Kalau di zaman Nabiallah sulaiman As, salah seorang ummatnya bisa mendatangkan singgasana Ratu Balgis dalam sekejap di hadapan Raja Sulaiman sebelum ia mengedipkan matanya di dalam Firman Allah di surat Annaml pada ayat 38,39 dan 40, Bahwa Allah subhanahu wata'ala menceritakan kejadian itu
“maka berkatalah seorang yang luas ilmunya akan kitabullah, Aku akan datangkan kepadamu singgasana itu sebelum kau mengedipkan matamu wahai Sulaiman, Dalam sekejap singgasana itu muncul dari dalam bumi,
dari Yaman di bawa ke Palestina di Masjidil Aqsho, di dekat situlah istanah singgasana Nabi Sulaiman As dan dalam waktu sekejap mata sudah ada didepan matanya”
Kalau ummat Nabi Sulaiman sudah bisa begitu, lebih-lebih lagi Ummat Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bukan dengan kekuatan Jin tentunya, karna Allah Berfirman dalam ayat itu :
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ.....
Seseorang yang punya ilmu, pemahaman dari kitabullah subhanahu wata'ala, bukan Ilmu Kebathinan, bukan ilmu untuk memanggil kekuatan Jin, karna kekuatan Jin kalah dengan orang ini, karna sebelumnya Jin sudah berkata : Wahai Sulaiman, aku datangkan singgasana Ratu Balqis kehadapanmu sebelum kau berdiri dari kursimu,
maka berkata pula seorang yg berilmu dari kitabullah swt itu : “Wahai Sulaiman Aku mampu mendatangkannya sebelum Kau kedipkan matamu”
Dalam sekejap sudah sampai singgasana Ratu Balqis itu di pindahkan menuju kerajaan Nabi Sulaiman, bukan duduk di singgasana itu, ia datang dari Yaman perjalanannya bertamu untuk mnyerahkan diri, berkatalah Nabi Sulaiman (pada QS Annaml 38) berkata “Siapa yang bisa membawa singgasana Ratu Balgis sebelum mereka datang untuk menyerahkan diri padaku.
Sebab awalnya Salah seekor burung yang menjadi pengikut Nabi Sulaiman, Mencari-cari wilayah-wilayah yang menyembah selain Allah, menyembah berhala, membawa laporan, di Yaman ada kaya raya di pimpin seorang wanita yaitu Ratu Balqis, Ratu wanita itu kerajaannya luas dan besar, Nabi Sulaiman punya firasat bahwa di yaman mesti ditundukkan sebelum terbitnya Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka kerajaan Ratu Balqis harus di tundukkan.
Maka berkatalah Nabi sulaiman, “kirimkan surat untuknya” inilah surat dari Sulaiman : Bismillahirrahmanirrahim, maka ia tunduk kepadaku,
maka Ratu Balqis didalam surat Annaml menjelaskan kepada para pengikutnya Allah menceritakan, Ratu Balgis berkata “jangan kita perang dengan kerajaaan ini, biasannya kalau perang kerajaan satu dari kerajaan lainnya, pasti yang kalah akan dihinakan dan yang mulia akan dijadikan orang-orang yang terhina harta akan dirampas sudah, ya sudah lebih baik kita kirimi hadiah saja kepada Raja sulaiman As”, Raja Sulaiman yaitu Nabi Sulaiman As bin Nabiallah Daud As.
Maka Nabi sulaiman menerima hadiah, Nabi sulaiman berkata “kamu membawakan hadiah ini, kalian kira kami gembira dengan hadiah ini, hadiah ini tiada berarti bagiku” kembali katakana kepadanya,” jika ia tidak menyerahkan kerajaan Yaman maka aku akan datang dengan pasukan yang mereka tidak mampu menolaknya” dengan pasukan dasyat, pasukan manusia, Jin, hewan, angin dan seluruh kekuatan Allah yang di berikan kepada Nabi Sulaiman As, dengan tentara yang belum pernah mereka lihat, maka Nabi Sulaiman berkata “Ayo coba siapa yang bisa datangkan singgasana Ratu Balqis kesini sebelum dia sampai disini”, singasananya didatangkan dalam sekejap mata, tidak lama Ratu Balqis datang, maka berkata Nabi Sulaiman, “inikah singgasanamu ?” tampaknya iya betul ini singgasanaku kata Ratu Balqis, “ini Singasanamu, sudah kubawa duluan kesini karna kau akan tinggal disini” kata Nabi Sulaiman tidak balik lagi kenegrimu Yaman sana, tinggal disini.
Maka Ratu Balqis memasuki istanah Sulaiman, ia menyingkapkan pakaiannya sedikit karna melihat dia harus berjalan diatas air, Maka Nabiallah berkata bahwa itu adalah Marmer yang bening, yang belum pernah dilihat dimasa itu, dipikir air, makanya ia menyingkapkan pakaiannya sebetis sedikit, dikira akan menceburkan kakinya di air padahal itu adalah marmer yang sangat indah, sangat bening bagaikan air Maka ia berkata, Aku beriman kepada Tuhannya Sulaiman, maka Sulaiman aku beriman kepada Allah bersama Nabi Sulaiman As. (Rujuk QS Annaml 20 s/d 44)
Hadirin Hadirat, Demikianlah rahasia kemuliaan dari zaman kezaman, bagi mereka yang mengatakan Rabbunallah, tunduk semua kekuatan, tunduk semua kekuasaan, tunduk semua kemuliaaan dibawah keagungan Nama Allah, Lantas mereka beristiqamah turun para Malaikat membantu mereka dalam kesibukannya, Kamilah yang melindungi dan menjaga kalian di dunia dan di akhirah dan bagi kalian apa yang kalian inginkan dan apa yang dijanjikan bagi kalian, Itukah hati yang agung dari Sang Maha Pengampun, Maha Berkasih sayang,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Adakah orang yang lebih indah ucapannya selain orang yang mengajak untuk dekat kepada Allah?Dan mengajak orang-orang untuk beramal Saleh dan Dia mengatakan Sungguh aku adalah Muslimin (QS Al Fusshilat 34) Ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat ajaklah orang agar dekat kepada Allah dengan ucapan, dengan sms, dengan surat, dengan email, dengan telpon, teruslah ajak mereka untuk temuliakan dengan ibadah, terjauhkan dari maksiat dan kemungkaran, karna dengan itu kau termasuk kedalam orang yang difirmankan Allah, bahwa tiada yang lebih mulia dari mereka.
Siapakah? Adakah ucapan yang lebih indah dari orang yang mengajak kepada Allah, untuk dekat kepada Allah dan beramal saleh.
Namun caranya diajari oleh Allah :
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Tidak sama pahala dengan dosa, balaslah kejahatan dengan yang lebih baik, jika ada yang diantaramu dengannya permusuhan maka jadilah seakan ia teman akrab bagimu” (QS AL Fusshilat 35)
dosa adalah kegelapan, pahala adalah keluhuran, tidak sama, Namun orang-orang yang baik diantara kalian kata Allah, orang yang beriman para penyeru di jalan Allah jangan balas kejahatan dengan kejahatan, Dan Orang-orang yang membuat permusuhan antara kau dengan mereka Seakan-akan dia itu adalah sahabat yang akrab bukan musuh.
Hadirin hadirat demikian indahnya para penyeru di jalan Allah, para ahlul Istiqamah, budi pekerti mereka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan kecuali untuk membela diri, dan mereka memperlakukan musuhnya seakan-akan teman akrabnya, demikian di jelaskan kepada para mufasirin
seakan-akan musuhnya itu dianggap teman akrabnya, diperlakukan seperti teman akrabnya, mampukah kau sampai ke hal ini, Semoga Allah menyampaikan kita kepada orang-orang yang mempunyai hakikat jelas dalam menyebut Nama Allah.
Sampailah kita kepada Sabda Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, disaat Rasul datang dalam keadaan gundah, diajak bicara tidak menjawab oleh Sayyidina Umar bin Khatab diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, hari pertama, hari kedua, hari ketiga maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“semalam telah terbit, bagiku turun ayat yang membuat aku sangat gembira, membuatku lebih gembira dari pada terbitnya matahari”
Maksudnya apa? Para ulama diantaranya Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari dan lainnya mensyarahkan makna hadits ini, bahwa :
seakan-akan tiada ayat yang lebih membuat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam gembira dari ayat ini, sangat membuat Rasul gembira sehingga beliau berkata “aku lebih gembiradengan turunnya ayat ini dari terbitnya matahari” padahal terbitnya matahari itu maksudnya diumpamakan di dalam fathul baari sebagai terbitnya segala kebaikan, tapi Rasul lebih senang pada ayat ini lebih dari pada terbitnya matahari,
apa ayat itu :
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا، لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ، مَا تَقَدَّمَ، مِنْ ذَنْبِكَ، وَمَا تَأَخَّرَ، وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ، وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا، وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ، نَصْرًا عَزِيزًا
“Sungguh kami berikan bagimu kesuksesan, “Fatha” itu bisa jadi kemenangan, bisa jadi kebahagiaan, bisa jadi keberhasilan, tapi bisa kita ungkap dengan satu kalimat ringkas kesuksesan dalam perjuangan.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
“Kami berikan bagimu kesuksesan demi kesuksesan yang Agung”
maksudnya apa? Kesuksesan Rasul tidak untuk beliau sendiri, kalau kesuksesan yang bukan kesuksesan yang مُبِينًا yang agung yang mulia, Nabi terdahulu juga sukses dakwahnya banyak orang-orang yang dari ummatnya, ada yang luhur, ada yang mengikuti. Demikian para Nabi demikian Nabi terdahulu, namun Sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam setelah wafatnya sukses semakin luas, ummatnya semakin banyak bukan semakin habis, inilah kesuksesan فَتْحًا مُبِينًا karna diteruskan kesuksesan rahasia kesuksesan itu, rahasia kemenangan itu, rahasia keberhasilan itu, sukses dengan bekesinambungan, kepada para pejuang yang membela dan ingin menyebarkan tuntunan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bagi mereka kesuksesan kata Allah, asal jalannya benar, kalau ada salah maka di patahkan oleh Allah subhanahu wata'ala, kalau jalannya benar maka dia diberi kemuliaan kepada Allah فَتْحًا مُبِينًا belahan dari kesuksesan yang Allah berikan kepada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا، لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ، مَا تَقَدَّمَ، مِنْ ذَنْبِكَ، وَمَا تَأَخَّرَ
Al Imam ibn Katsir di dalam Tafsirnya menafsirkan makna ayat ini, banyak penafsirannya, diantaranya adalah juga Imam Qurtubi punya penafsiran, Imam Thobari punya penafsiran yang sedang saya nukil adalah penafsiran dari Imam Ibn Katsir juga penafsiran Imam Qadhi iyadh didalam kitabnya Asy Syifaa bahwa yang makna ini :
“Agar Allah ampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang”
yang dimaksud bukan dosa-dosa Nabi yang terdahulu dan yang akan datang, kalau yang dimaksud adalah dosa-dosa Nabi, semua Nabi tidak berbuat dosa, dan untuk apa Allah sebutkan dalam ayat dosa yang lalu dan dosa yang akan datang, Nabi sudah Istighfar setiap hari 100 kali bertaubat kepada Allah, Jadi yang dimaksud yang lalu-lau adalah dosa ayah bunda beliau sampai Nabiallah Adam dan sayyidatuna Hawa As, mereka mendapat pengampunan dengan turunnya ayat ini, pupus semua seluruh dosa-dosa ayah bunda Nabi dan nenek moyangnya dan sampai Nabiallah Adam as dan juga dosa-dosamu yang akan datang, sebagian pendapat mengatakan pengampunan berlaku untuk seluruh keturunan Rasul hingga akhir zaman, pendapat lain mengatakan untuk para pencinta Rasul sampai akhir zaman, pendapat lain mengatakan untuk seluruh ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di akhir zaman.
Pengampunan sudah di beri oleh Allah, sudah ada pengampunan, yang ada tinggal barangkali pembebasan dan pengikisan dosa dan pengangkatan drajat , bisa merupakan musibah di dunia, bisa berupa siksa kubur, bisa berupa siksa Neraka, tapi pengampunan sudah di jaminkan untuk oaran-orang muslimin Ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam selama ia wafat tidak didalam kekufuran, tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala.
Maka Rasul sangat gembira, Pengampunan turun dari mulai Nabiallah Adam as sampai Ummatnya akhir zaman
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ، مَا تَقَدَّمَ، مِنْ ذَنْبِكَ، وَمَا تَأَخَّرَ، وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
Dan Allah sempurnakan kenikmatannya untukmu, apa kenikmatan yang Allah berikan untuk Sang Nabi, kenikmatan yang Allah berikan untuk Sang Nabi adalah kebahagiaan ummatnya, terangkatnya derajat ummatnya, di beri Cinta dan kasih sayang untuk ummatnya di dunia dan di akhirat, itulah sempurnanya kenikmatan Sang Nabi.
Nabi butuh kenikmatan apa? tiga hari tidak makanpun beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersyukur kepada Allah, lalu kenikmatan apa yang membuat Allah katakan :
وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
“Ku beri kesempurnaan atas kenikmatan untukmu”
وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
“Memberimu petunjuk kepada jalan yang lurus”
untuk beliau dan pada para pecinta beliau selanjutnya, kenikmatan dengan berlimpah dan jalan kebenaran akan di tunjukan dan di tegakan.
وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ، نَصْرًا عَزِيزًا
Demikian Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu para Salafushaleh menjadikan ayat ini selalu di ulang-ulang dalam pembacaan rawi Maulidin Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karna ayat ini mengandung rahasia kegembiraan Sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, paling gembira dengan turunnya ayat ini dari semua ayat yang lainnya, maka ayat ini di baca surat Al Fath ayat 1-3, kita kalau melihat didalam maulid itu ayat ini dibaca lalu ayat ke dua, ayat yang paling menggembirakan kita, dua ayat terakhir pada surat Attaubah, apa ?
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
lalu yang terakhir pada surat Al Ahzab:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Tiga ayat :
pertama ayat yang paling menggembirakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayat yang membuka kemenangan, keberkahan, dan pengampunan bagi Ummat.
Yang kedua adalah dua ayat terakhir pada surat Attaubah, yaitu ayat yang paling mengembirakan kita Ummat beliau, dengan datangnya Nabi yang dikenalkan Allah sangat perduli dengan musibah dan kesusahan kita. Dan memberikan pengamanan dari Allah swt, bagi orang yang mendapatkan musuh-musuh yang tidak mau taat, yang tidak mau tunduk, yang menyakiti mereka,
Maka Allah subhanahu wata'ala yang akan melindunginya, lalu ayat selanjutnya adalah menuntun kita menuju kedekatan kita kepada Allah dan Rasul dengan bershalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Tiga surat di padu, awal Surat Al Fath, akhir surat Barakah yaitu surat At taubah lantas yang ketiga adalah Surat Al Ahzab, dari tiga surat ini di padu sudah cukup tumpah ruah keluhuran untuk kita, belum lagi kalau di teruskan kesananya baru syair syairnya.
Terus Zaman sekarang di baca itu di protes, Masya Allah.
pertama kali yang protes itu setan sebenarnya memperbanyak membaca ayat ini di bilang Bid’ah, Subhanallah, Kita mau turun kepada kita keberkahan, pengampunan, kita baca kita mendapat keberkahannya, kita dapat pula kemuliaan lagi dengan ayat di tambah, لَقَدْ جَاءَ كُمْ رَ سُو لٌ dapat kemuliaan dengan ayat berita soal kedatangan Rasul saw, namun mereka sebagian tidak mau, dan di bilang bid’ah.
Hadirin Hadirat membaca Al Qur’an di bilang Bid’ah, maulidinabi di awali dengan Al qur’an, dan isinya penuh dengan sejarah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam.
Maulid Dhiya’ulami dari awal hingga akhirnya penuh dengan perhitungan-perhitungan yang jelas dari sejarah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Lihat yang pertama:
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد حَبِيبِكَ الشَّافِعِ الْمُشَفَّع
hitung berapa bait itu 12 Bait (tanggal 12 kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam),
lalu selanjutnya apa?:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا
itu digabung dari tiga surat, Surat Al Fath, Surat At taubah, Surat Al Ahzab menandakan lahirnya Rasul bulan tiga yaitu Rabi’ul awal,
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
hitung baitnya berapa? jumlahnya sampai 63, tanda usia Rasul 63 tahun, itu semua penuh dengan rahasia kemuliaan sejarah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, berapa jumlah peperangan beliau saw, berapa banyak jumlah Ahlul Badr, dan demikian indahnya tuntunan dari guru Mulia kita Al Musnid Al Alamah Al Habib Umar bin Hafidz di dalam kitabnya Dhiya’ulami, yang merupakan salah satu maulid yang selalu kita baca setiap malam selasa ini.
Hadirin Hadirat yang dimulikana Allah,
Hujan rahasia keluhuran-keluhuran, yang merupakan penuntun kepada keindahan, kepada keindahan dan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi kita.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kita untuk hidup yang sederhana, banyak yang menanyakan kepada saya Habib bagaimana kalau akad nikah dengan bermewah mewahan boleh atau tidak?
Hal itu hal yang tidah dilarang Hadirat dalam syari’ah, tetapi jika ingin Sunnah
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di dalam Shahih Bukhari : “Nikahlah walau hanya dengan mahar dari cincin besi”
Cincin besi di jalan bisa di cari, dengan seperti itupun pernikahan sudah Sah, nikahlah jangan sampai tertahan pernikahanmu hanya karna harta, demikian himbauan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena kebahagiaan itu milik Allah.
Diriwayatkan didalam shahih Bukhari, Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, “wahai Rasulullah aku hadiahkan diriku untukmu”, maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam diam, datang seorang sahabat, “ya Rasulullah, nikahkan aku dengannya” Rasulullah diam, “kau punya apa? Kau punya harta ?” tidak ya Rasulullah, tidak punya harta, “walau cincin dari besi..??” tidak punya ya Rasul, “punya baju?” punya Cuma ini yang kupakai, kalau kujadikan mahar maka aku tidak pakai baju, maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam diam, dilihat pada wanita itu “kau mau menikah dengannya?” wanita itu berkata, “aku sudah hadiahkan diriku padamu ya Rasulullah, terserah engkau mau taruh aku di laut boleh, mau melemparkan aku kemana, aku taat. Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata melihat ke pria ini “kau mempunya hafalan alqur’an?” punya ya Rasulullah, “kunikahkan engkau dengan wanita ini dengan mahar kau harus ajari dia Al Qur’an, hafalannya beberapa ayat”
menikahlah mereka, Allah melimpahkan keberkahan bagi pernikahan itu hingga di kemudian hari mereka di limpahi harta, kekayaan dan keturunan salihin dan salehat, dari situ para ulama mengambil qiyas, daripada Sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam,
Semulia-mulia dan seberkah-berkahnya mahar akad nikah adalah yang paling kecil jumlahnya, berbeda dengan hadiahan, hadiahan mau di hadiahi rumah, mobil, terserah, boleh boleh saja, tapi ini bicara jumlah mahar, kalau mahar semakin rendah jumlahnya, semakin berkah.
Namun para ulama kita, di Hadramaut para salafushaleh tentunya guru-guru kita, sudah memberikan satu kadar Tawasuth (tidak terlalu rendah, tidak terlalu tinggi) yaitu 5 ogi perak, dengan timbangan resmi wilayah Tarim, itu kalau di rupiahkan kira-kira 50 ribu. Sebagian besar di Negara kita, sebagian besar yang menikahkan mereka rata-rata maharnya 50 ribu, itu adalah yang diambil keputusan oleh para ulama kita. (namun bukan mesti sedemikian itu jumlahnya)
Hadirin hadirat,
Semakin sulit keadaan kita semakin mudah islam menuntun kita, semakin kita berada di dalam kesusahan semakin islam mempermudah keadaan kita, itu didalam masalah Nikah, dan lagi masalah lain orang yang sedang sakit dan orang yang sedang tidak menemukan air, Tanya kepada Rasul “ya Rasulullah kami Qodho shalatnya atau gimana?” Rasul berkata “Tetap Shalat” Tidak ketemu air atau sakit tidak bisa disentuh air, cukup engkau seperti ini lalu dia mengumpulkan kedua telapak tangannya kebumi, mengusapkannya ke wajah, lalu mengumpulakannya lagi mengusapkan ketangan kanan dan tangan kirinya, selesai.
Anggota Tayamum itu ada berapa ? dua, Wajah dan tangan sampai siku, jangan salah.
jadi anggota wudhu tentunya bukan hanya wajah dan tangan tapi kalau tayamum, jangan kaki di Tayamumin juga tidak ada rukunnya, rukunnya hanya dua saja, yaitu wajah dan kedua telapak tangan. kapan niatnya? saat mengusapkan tanah kewajah kita,
kenapa ? Allah tidak mengajari kemudahan, Rasul juga tidak mau kita berlumur tanah, maka setelah di kumpulkan ketanah maka tangan itu sunnah untuk diadukan satu sama supaya butiran-butiran besarnya jatuh, tinggal debu-debu kecilnya saja, itu yang di usapkan ke wajah sambil niat tayamum, sunnah menghadap kiblat, dan jangan Tayamum didalam Masjid, tidak sah tembok dalam masjid karna tanah wakaf, tanah wakaf tidak boleh untuk di pakai tayamum.
Demikian Hadirin hadirat, Kita lihat betapa Sulitnya keadaan kita, semakin Mudah Syariat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seraya bersabda : Demikian Riwayat Shahih Bukhari, “Berilah kabar gembira, dan permudahlah orang-orang janganlah dipersulit didalam syari’ah ini, maka jangan kalian buat mereka makin menjauh, dekatkanlah dekatkanlah”
Hadrin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian Indahnya tuntunan Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kedatangan kita ketempat ini, sudah berbuat Insya Allah kaki kita di haramkan dari api Neraka,
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Allah berfirman : Allah telah haramkan kedua kaki yg berdebu untuk dibakar api Neraka jika melangka dijalan Allah subhanahu wata'ala.
Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari mensyarahkan hadits ini, yang dimaksud Fisabilillah itu bukan hanya di jalan peperangan, karna Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda itu adalah saat beliau keluar menuju Shalat Jum’ah, maka menunjukan semua jalan menuju tempat ibadah, apakah Masjid, Majelis Ta’lim, Majelis Dzikir, masuk kedalam Hadits itu.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah subhanahu wata'ala mengharamkan api Neraka untuk kita, seraya berfirman dalam akhir surat Alfajr :
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Wahai yang mempunya jiwa yang tenang, kembalilah kepada Pemilikmu dengan ridho dan diridhoi, maka masuklah dalam kelompok para pengabdi Ku, dan masuklah sorga Ku"
Siapa jiwa yang tenang? Jiwa yang sering berdzikir kepada Allah, Menunjukan jiwa yang tenang itu adalah jiwa yang banyak berdzikir kepada Allah, Kembalilah, kembalilah kepada Allah dan tinggalkanlah kehinaan menuju keluhuran dalam keadaan Rido dan kau akan di redoi oleh Allah, jangan mau mengabdi kepada Tuhan selainKu, masuk kedalam kelompok orang yang beribadah kepadaKu, dan masuklah kedalam Surgaku, orang-orang yang berjuang untuk mencapai itu, maka sebelum ia wafat ia sudah mendapatkan kabar itu.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Abdullah bin Abbas Ra, ketika ia wafat terdengar suara dari dalam kuburnya, suara ayat itu tanpa wujud, Para Mufassirin (Ahli Tafsir) menjelaskan ayat ini, turun kepada para salihin untuk memberi kabar kepada mereka, hajad-hajad mereka,
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah,
semoga tidak satupun dari kita ketika wafat kecuali sebelumnya kita dengar ayat ini,
Semua kita yang hadir, semoga nanti waktunya kalau akan wafat, sudah mendengar seruan ini lebih dahulu sebelum ia menghembuskan nafas yang terakhir, Amin Amin ya Rabbal’alamin, maka ia akan disambut oleh Allah dengan hangat dan Indah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Penyampaian saya yang terakhir adalah, Allah subhanahu wata'ala memberikan anugrah kepada kita guru, guru adalah panutan yang layak kita panut dan kita muliakan, guru adalah ayah Ruh, sedangkan ayah kita adalah ayah Jasad, guru adalah pewaris para Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, selama guru itu berjalan di jalan yang benar dan dia memanut gurunya, jadi banyak pertanyaan kepada saya tentang bagaimana caranya menjadi guru yang baik.
Hadirn hadirat, guru yang baik itu adalah guru yang berusaha mengamalkan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan banyak para murid yang tidak mengerti, perbuatan gurunya itu sebenarnya perbuatan sunnah Rasul yang tidak di ketahui karna ia tidak tau, maka itu dia bertanya pada gurunya “guru setau saya di hadits begini, kenapa guru begini?” oh begini ada Hadits lain, ini kenapa saya memilih ini” hal seperti itu penting, dan ikuti guru yang mengikuti gurunya, kalau sudah guru tidak mengikuti gurunya, maka hati-hati guru ini dapat guru dari mana? sedangkan gurunya dapat dari yang lain, siapa guru yang lain.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah,
Jangan-jangan gurunya Syaitan, diliat gurunya mengikuti gurunya, berarti dia bisa belajar kepada guru dari gurunya, gurunya siapalagi diatasnya lagi, oh Imam anu, Syekh anu, dari anu, besar sanat gurumu 3 saja cukup apalagi Sanatnya sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. sekarang banyak guru yang mengaku “saya bersambung kepada Rasulullah, tapi mengikuti gurunya tidak? Kalau dia tidak mengikuti gurunya maka tentunya kita juga berfikir, walaupun kau punya seribu sanat, kalau tidak mengikuti gurunya berarti siapa, sanatnya kemana.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah,
Hati-hati mengikuti guru, kalian itu kalau berguru itu seakan-akan sedang makanan untuk ruh kalian itu, kitakan kalau makan kita lihat apa yang kita makan, apakan makanan itu halal atau haram, apakah yang kita makanan ini racun apakan makanan yang bermanfaat, kalau jasad saja begitu, lebih-lebih ruh, di dalam mencari guru yang benar, guru yang baik mengikuti ahlusunah waljamaah, yang memang tidak berbeda dengan guru yang lain sama tuntunannya, baik orangnya yang mengamalkan amalan-amalan sunnah, dan walaupun tidak sempurna, tiada manusia yang sempurna, dia mengikuti gurunya, mencintai gurunya, di cintai gurunya, demikian gurunya juga orang mulia, gurunya lagi juga berguru pada gurunya.
Demikian Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita Insya Allah sanat kita bersambung kepada Guru Mulia al Musnid Al alamah Al Habib Umar bin Hafidz, beliau ini tentunya sama sanatnya denagn para imam-imam besar, di Jakarta maupun di seluruh Indonesia, dari para Habaib, dan para Ulama, dan Para Khiyai, sanatnya bersambung kepada Syekh Tabbani, Al Habib Ali bin Muhammad Abdurrahman Al Habsyi kwitang, kepada Habib Salim bin Jindan, kepada Habib syekh Ali allatos, kepada Habib Umar bin Hud, Habib Salim alathos, pada Salafushalihin, banyak para-para ulama dan khiyai, yang sanatnya satu persatu bersambung dan bersambung kembali kepada satu sanat hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat, mengikuti gurunya itu sangat mulia, maka kita makmurkan acara kita, walau Cuma kebagian 1 acara saja yaitu 17 Juni, kita berbakti kepada Guru kita, guru mulia kita untuk meramaikannya, dengan mengajak teman-teman kalian, ikut kebetulan bisanya cuma ikut pada guru mulia dalam 1 acara, ingat Nabiallah Musa As, yang Allah subhanahu wata'ala beri teguran, Nabi Musa berkata “adakah yang lebih alim dari engkau?” tidak ada “aku orang yang paling alima” Maka Allah menurunkan Jibril “ada orang yang lebih alim dari engkau wahai Musa” siapa tunjukan “ Khidir As” “dimana bisa kutemukan?” di pecahan antara dua laut, Maka Nabi Musa pun mencarinya, di dalam surat Al Kahfi, jumpa dengan Nabiallah Khidir, bagaimana adab seorang Rasul, Nabi Musa lebih tinggi derajatnya dari Nabi Khidir dihadapan Allah, karna Nabi Musa adalah Rasul, Nabi Khidir adalah Nabi, Nabi Musa lebih tinggi derajatnya namun karna ingin belajar ia berkata,
“bolehkah aku ikut engkau untuk mendapatkan ilmu yang telah Allah berikan padamu”,
ini ucapan seorang Rasulullah As, Nabi Khidir yang padahal derajatnya di bawahnya, di dalam kedekatan kepada Allah, namun Nabi Khidir mempunya ilmu-ilmu yang tidak di ketahui Nabi Musa, Nabi Musa ingin belajar
“bolehkah aku ikut denganmu tuk belajar ilmu-ilmu yang Allah berikan kepadamu”,
Maka Nabi Khidir as berkata : kau tidak akan bisa sampai ikut aku, kenapa karna beda jalannya, Nabiallah Khidir di jalan Makrifah, Nabiallah Musa dengan jalan syari’ah sebagai Rasul As, Namun kita lihat adab seorang Rasul, bahkan seorang Nabi ingin belajar kepada yang dibawah derajatnya.
Demikian pula adab Al Imam Fakhrul wujud Abu Bakar Bin Salim alaihi rahmatullah, ketika dikatakan oleh gurunya bahwa “siapa itu Fakhrul wujud?, fakhrul wujud Abu bakar bin salim tidak menyamai seujung kukuku ini..!!, seperti ujung kukuku..!!” ini kata gurunya, maka sampai kabar kepada al Imam Fakhrul wujud Abu Bakar bin Salim, Abu Bakar bin Salim sujud sukur, lalau dia berkata, ditanya oleh murid muridnya : “koq sujud syukur Kau di hina oleh gurumu?, dikatakan kau seujung kukunya” dia berkata “aku bersyukur pada Allah sujud, aku sudah seujung kuku guruku, itu kemuliaan besar bagiku” demikian adab dari Imam Fakhrul Wujud Abu Bakar Bin Salim alaihi Rahmatullah kepada gurunya, sehingga dia memuliakan oleh Allah subhanahu wata'ala, melebihi gurunya hingga Allah memuliakan dia hingga dia melebihi gurunya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya, Juga Imam Ahmad bin Hambal alaihi Rahmatullah berkata 30 tahun aku mendo’a guruku itu, yaitu Al Imam Syafi’i, tiap malam selama 30 tahun mendoakan guruku, sehingga ia akhirnya sampai kepada kelompok Huffadhudduniya (orang-orang yang paling banyak hafalan haditsnya), di seluruh dunia ini diantaranya Imam Ahmad bin Hambal alaihi Rahmatullah, hadirin hadirat banyak contoh akan hal ini, banyak kemuliaan akan hal ini.
Kita semua masing-masing mempunya guru, masing-masing memilih guru, di wilayah-wilayah kalian, namun hati-hati memilih guru, siapa gurunya apakah ia mengikuti gurunya, apakah gurunya Cuma Google atau yahoo.com hati-hati pada guru-guru yang seperti itu, akhirnya semuanya Bid’ah, semuanya syirik dan lain sebagainya, padahal Cuma nukil-nukil saja di internet, guru yang seperti itu tidak usah dijadikan guru, dijadikan teman saja, boleh nasehati dengan baik.
Demikian Hadirin hadirat yang dimulikan Allah,
Kita Mohon Rahmatnya Allah subhanahu wata'ala dengan keberkahan, agar Allah subhanahu wata'ala melimpahkan Rahmatnya kepada kita, Wahai Rabbiy kalau seandainya kami terlalu banyak berbuat dosa dan tidak pantas mendapatkan kasih sayang Mu, maka sungguh itu dari segi kami, namun dari segi Engkau, Engkau telah berfirman :
“Rahmat Ku sampai kepada segala sesuatu”
Kami adalah bagian dari sesuatu, maka kami telah Kau janjikan mendapatkan Rahmat Mu,
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Seluruh hajad, seluruh dosa, seluruh musibah, seluruh kesulitan, seluruh permasalahan, kami benamkan kepada keAgungan samudra Nama Mu
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Seluruh takdir dan kejadian, berawal dan berakhir dari Nama Mu,
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Matahari kebahagiaan yang abadi, matahari kelembutan yang tiada pernah sirna, matahari kasih sayang yang tiada pernah padam, matahari pelimpah anugrah yang tiada berhenti,
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kami minta dekat kepada Mu, kami minta di cintai oleh Mu, kami minta di sayangi oleh Mu,
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kami minta kedekatan kepada Mu, kami minta kelembutan Mu, kami minta kasih sayang Mu, kami minta Cinta Mu
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Adakah diantara kalian yang pernah meminta cinta Nya ? Adakah di antara kalian yang meminta kelembutan Nya ? adakah pernah kau berdo’a minta dekat kepada Nya ? maka malam ini mohonlah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله...
ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم .. ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...
لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Hadirin hadirat saya mohon maaf, waktunya saya berpanjang bicara karna dari tadi nahan sakit tidak bisa berdiri, tidak berenti bicaranya karna tidak berhenti sakitnya tidak berenti jadi bicaranya tidak berenti, Alhamdulillah dengan do’a kalian selesai juga, Insya Allah dengan keberkahan majelis ini semua penyakit kita di beri kesembuhan, Amin Allahumma Amin. kita teruskan dengan Qasidah, memohon pada Allah subhanahu wata'ala, bertawasul kepada Ahlul Badr, agar di singkirkan dari segala musibah, dan di jauhkan dari segala kemungkaran bagi kita dan wilayah kita dan seluruh wilayah barat dan timur.
Tidak lupa pula kita ucapakan trimakasih kepada aparat keamanan, dari pihak Polsek, Polres dan Polda metro yang ikut mengamankan acara ini, semoga menjadi Rahmat dan keberkahan, juga panitia Masjid yang turut membantu dan mendukung penuh seluruh acara mulia ini, semoga dalam Rahmat dan Keberkahan, Dan juga para pewakaf Masjid ini, semoga mendapatkan kemuliaaan dari Allah subhanahu wata'ala, dan kepada para tetangga sekitar semoga di beri keberkahan dan kemuliaan oleh Allah subhanahu wata'ala.
Demikian Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, malam minggu yang akan datang, malam sabtu, malam-malam lainya, terus saya menyarankan agar kalian memakai helm, agar menjadi contoh dan menjadi idola, bagi majelis-majelis lainnya, agar kita di panut oleh majelis lain, sudah majelis paling besar berantakan kelihatan sekali, kalau sedikit kan tidak kelihatan, kalau besar, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu banyak yang berkeliaran kelihatan.
Hadirin hadirat, Jaga kehormatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jaga kehormatan Majelis kita yang namanya sangat Agung, sangat banyak di Komplane dari para Ulama, Namanya keberatan katanya, kalau saya bilang Majelis Ta’lim kalau keberatan Nama trus pakai nama yang jelek apa?, salahkah kita menamainya dengan Nama yang bagus, Hadirin hadirat kita lanjutkan dengan kalimat talqin oleh Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas, tafaddhal masykuraa.
Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 13 May 2010 )

Minggu, 16 Mei 2010

Do'a Cahaya

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Thursday, 06 May 2010
Doa Cahaya
Senin, 3 Mei 2010


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانَ فِي دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِي سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا ( صحيح البخاري )
" Dari Ibn Abbas ra berkata : Diantara Doa Nabi saw : "Wahai Allah jadikanlah pada hatiku cahaya, dan pada penglihatanku cahaya, dan pada pendengaranku cahaya, dan dikananku cahaya, dan dikiriku cahaya, dan diatasku cahaya, dan dibawahku cahaya, dan didepanku cahaya, dan dibelakangku cahaya, dan jadikan untukku cahaya". ( Shahih Al Bukhari )

ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ
Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha penguasa yang abadi, Maha menguasai setiap ruh dan jiwa, Maha menundukkan segala kejadian, Maha menciptakan kehidupan dan kematian, Maha menyeru hamba-hamba-Nya kepada keluhuran dan mereka selalu di dalam keluhuran dunia dan akhirah, dalam kemuliaan dunia dan akhirah, dalam kesucian dunia dan akhirah, dalam kebahagiaan dunia dan akhirah, dalam keindahan dunia dan akhirah, demikian utusan sang pembawa rahmat Allah subhanahu wata'ala di dunia dan akhirah yang diutus oleh sang pemilik dunia dan akhirah, pemimpin seluruh makhluk di dunia dan akhirah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, utusan dari sang pencipta dunia dan akhirah untuk membawa kemuliaan dan keluhuran pada setiap hamba, dan beruntunglah mereka yang menjawab seruan Ilahi, Allah subhanahu wata'ala yang maha baik, yang maha indah, yang maha suci, yang maha lebih mulia dan lebih mencintai kita dari semua makhluk yang mencintai kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ( يونس : 12 )
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya / musibah, dia berdo`a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia lupa begitu saja, seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."(QS.Yunus:12)
Manusia jika terkena musibah ia berdoa kepada Allah dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, terus meminta untuk disingkirkan musibah dan masalahnya, namun ketika telah Allah singkirkan masalahnya ia meninggalkan Allah dan tidak lagi berdoa kepada Allah, seakan-akan dia tidak pernah menyeru dan menjerit memanggil nama Allah saat dia dalam kesulitan, ia tinggalkan Allah begitu saja seakan-akan ia tidak pernah memanggil dan meminta kepada Allah subhanahu wata'ala.
Hadirin hadirat, demikian sang maha As Shabuur ( sangat sabar ) yang melihat hamba-hamba-Nya yang hanya ingin selalu berdoa di saat kesulitan, namun tidak mau berdoa dan bermunajat di saat dalam kemudahan. Maka sebelum kesulitan yang lebih besar datang menimpa, perbanyaklah doa dan munajat agar syukur berlimpah dan kenikmatan pun bertambah, demikian janji dari sang pelimpah kenikmatan, Rabbul 'alamin subhanahu wata'ala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dosa-dosa yang merupakan pangkal musibah terhapus dengan pengampunan Allah subhanahu wata'ala dan amal-amal pahala kita, Allah subhanahu wata'ala telah menurunkan firman untuk seorang pemuda yang pendosa, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa pemuda ini datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah berbuat dosa yang begitu banyak dan aku ingin mendapatkan hukuman", maka Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam diam tidak menjawab, namun Allah subhanahu wata'ala menjawab dengan firman-Nya:
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ ( هود: 114 )
"Sesungguhnya perbuatan yang baik (pahala) itu menghapuskan) perbuatan-perbuatan yang buruk (dosa). Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat (selalu berdzikir)”. ( QS. Hud: 114 )
Dzikir menghapus dosa-dosa dan musibah. Semoga aku dan kalian dalam keluhuran dunia dan akhirah, Allah subhanahu wata'ala berfirman :
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ( النور: 35 )
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi". ( QS. An Nuur )
Allah meneranginya bumi dengan cahaya dzahir dan cahaya bathin. Dan Allah memberikan cahaya-Nya kepada yang dikehendakinya, sebagaimana firman-Nya:
يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ( النور: 35 )
" Allah membimbing kepada cahaya-Nya ( untuk ) siapa yang Dia kehendaki". (QS. An Nuur: 35 )
Allah memberikan petunjuk dengan cahaya-Nya kepada siapa-siapa yang dikehendakinya. Dan makna cahaya dalam firman Allah di surah An Nuur:
نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ ( النور: 35 )
" Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis) ". ( QS. An Nuur: 35 )
adalah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena "Allah memberikan hidayah ( petunjuk ) dengan cahaya-Nya", bukan dengan cahaya matahari hidayah datang, tetapi dengan cahaya tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Oleh sebab itulah ketika seseorang mencintai dan mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka tersingkaplah seluruh tabir cahaya yang menjadi penghalang antara makhluk dan sang khalik ( pencipta ), sehingga manusia bisa memandang keindahan Allah, karena mereka mengikuti cahaya ciptaan Allah yang termulia, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak satupun makhluk yang bisa sampai kepada cinta Allah dan memandang keindahan Allah kecuali dengan mengikuti sayyidina Muhammad, Beliaulah cahaya Allah di dunia dan akhirah. Beruntunglah aku dan kalian yang hadir dalam kumpulan cahaya, dan malam ini kita mendengar hadits tentang doa sang nabi yang meminta cahaya, padahal sang nabi adalah cahaya Allah yang termulia, beliau shallallahu 'alaihi wasallam berdoa:
اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا
" Ya Allah jadikanlah di hatiku cahaya "
Kita juga berdoa semoga hati kita diterangi cahaya Allah subhanahu wata'ala, amin. Tahukah kalian betapa indahnya jika hati diterangi oleh cahaya Allah?, hati itu akan tenang dan sejuk, hati itu akan terus rindu kepada Allah, yang dengan itu ia juga dirindukan Allah subhanahu wata'ala. Hadirin hadirat, dijelaskan oleh As Syaikh Abu Al Hasan Asy Syadzili yang dinukil oleh Hujjatul Islam Al Imam Jalaluddin Abdurrahman As Suyuthi, dan juga oleh Al Imam Ibn 'Athaillah, dan para imam yang lainnya, beliau mengatakan : "Jika cahaya tauhid " Laa ilaaha illallah " yang ada di hati seorang muslim pendosa disingkap dan diperlihatkan kepada alam, niscaya langit dan bumi ini akan runtuh dari dahsyatnya cahaya Allah subhanahu wata'ala yang ada di hati seorang muslim dari ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam", namun cahaya itu tertutup dengan tabir yang dikehendaki Allah sehingga tidak terlihat, karena orang yang tidak menyembah selain Allah maka cahaya Allah ada di dalam hatinya, walaupun terpendam dengan pendaman dosa ia tetap akan sampai kepada surga yang kekal.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Oleh sebab itu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Jibril As, yang dijelaskan di dalam tafsir Al Imam Qurthubi, beliau bertanya: "wahai Jibril, bagaimana pahala orang yang bersujud dan mengucapkan " subhana rabbii al a'laa wabihamdih " satu kali?", maka Jibril As berkata: "pahalanya lebih berat dari sebuah gunung, lebih berat dari al kursi, lebih berat dari 'arsy", kemudian Allah berfirman: "sungguh telah benar hamba-Ku, Aku mengungguli segala sesuatu". Nama Allah jika disebut maka pahalanya jauh lebih berat dari 'arsy, kursi dan seluruh alam semesta. Demikian keadaan hamba yang bersujud. Hadirin hadirat, Jika Allah singkapkan cahaya tauhid yang ada dalam diri seorang muslim, cahaya sumpah setia yang mengakui tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah yang ada di hati seorang muslim walaupun ia pendosa, niscaya langit dan bumi akan runtuh tidak mampu menampung dahsyatnya cahaya kewibawaan Allah, keagungan dan kewibawaan Allah yang ada di hati seorang muslim. Maka Al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzili berkata: "jika hal seperti ini untuk orang-orang yang berdosa kepada Allah, maka bagaimana dengan orang yang shalih dan beriman serta banyak beribadah kepada Allah jika cahayanya diperlihatkan kepada alam semesta". Semoga Allah menerangi sanubari kita dengan cahaya, cahaya kemudahan, cahaya kebahagiaan, cahaya keluhuran, cahaya keberkahan, cahaya kemuliaan, cahaya kesucian, cahaya seluruh keindahan serta cahaya Allah yang memenuhi seluruh kenikmatan dan maha menjauhkan dari segala kesulitan. Dan Rasulullah berdoa:
وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
"(Ya Allah jadikanlah ) cahaya di penglihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya"
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hal ini menunjukkan indahnya doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang diriwayatkan oleh sayyidina Abdullah bin Abbas Ra ketika ia menginap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, disaat waktu shalat tahajjud Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan ia pun ikut bangun dan berwudhu kemudian shalat, selesai shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbaring lalu bangun dan membaca doa ini, meminta cahaya kepada Allah untuk panca inderanya, dan dalam riwayat yang lain Rasulullah juga berdoa :
وَفِيْ لَحْمِيْ نُوْرًا وَفِيْ دَمِيْ نُوْرًا وَفِيْ شَعْرِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَشَرِيْ نُوْرًا
"Ya Allah jadikanlah cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, cahaya di kulitku".
Beliau meminta cahaya kepada sang pemilik cahaya, padahal beliau telah terang benderang dengan cahaya Ilahi, dan mereka yang membaca doa ini tentu hatinya akan bercahaya, jiwanya akan bercahaya, siang dan malamnya bercahaya dengan kemudahan, dengan ketenangan dan keindahan Allah, jika seseorang telah bercahaya dengan keindahan Allah maka apalah artinya keindahan dunia akhirah, semuanya akan tunduk dan berlimpah kepadanya, karena ia telah bercahaya dengan cahaya keindahan Ilahi. Hadirin hadirat, Allah tidak memperdengarkan hadits dan doa ini kepadaku dan kalian kecuali Allah telah menyiapkan dan menganugerahkan cahaya kemuliaan doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita semua.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba yang paling mulia dari segenap hamba, beliau adalah panutan dari semua hamba-hamba Allah, dan beliau adalah orang yang paling berakhlak dari semua orang. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :
مَاعَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ كَانَ إِذَا اشْتَهَى شَيْئًا أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
"Tidak sekali-kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela makanan. Jika beliau menyukainya, maka beliau makan, jika beliau tidak menyukainya maka beliau tinggalkan"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berakhlak dalam segala sesuatu, bahkan kepada makanan. Beliau tidak pernah mencaci rizkinya, tidak pernah mengejek makanan, jika beliau suka maka beliau makan, jika tidak suka maka tidak dimakan. Demikian indahnya budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat, orang yang paling bercahaya dari segenap hamba yang bercahaya beliau budi pekertinya sangat indah. Dan sebesar-besarnya ujian dan cobaan kita tidak ada diantara kita yang sampai seberat cobaan sang nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Jadi janganlah sekali-kali kita merasa bahwa sungguh berat cobaan yang kita hadapi. Ingatlah orang yang paling mulia ini selama 3 hari 3 malam menahan perutnya dari lapar, padahal jika mau, beliau akan meminta makanan kepada Allah dan pastilah Allah kabulkan permintaannya, namun karena indahnya budi pekerti beliau, makhluk yang paling dicintai Allah itu terus bertahan untuk tidak meminta rizki untuk dirinya tetapi terus meminta untuk ummatnya. Di saat itu beliau sudah hijrah dan Baitul Maal pun telaah penuh tetapi Rasulullah masih mengikat perutnya dengan batu karena selama tiga hari tidak makan. Setelah beliau pulang ke rumah istrinya dan bertanya kepada istrinya ternyata tidak ada sesuatu kecuali air, kemudian pulang ke rumah istrinya yang lain ternyata yang ada pun hanya air. Barangkali tidak ada satu pun diantara kita yang sampai menghadapai keadaan yang seperti itu, yang dirumahnya tidak ada apapun dari harta, makanan dan minuman kecuali air, sungguh beliaulah orang yang paling sabar dan tabah dan supaya kita tidak putus asa jika terkena musibah, ketika kita terkena musibah ingatlah ada yang lebih dahulu merasakan musibah yang paling berat, yaitu sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan musibah yang berat di saat sakaratul maut pun beliau telah mendahuluinya, seraya berdoa kepada Allah :
اَللّهُمَّ شَدِّدْ عَلَيَّ َموْتِيْ وَخَفِّفْ عَلَى أُمَّتِي
" Wahai Allah, pedihkan sakaratul mautku dan ringankanlah untuk ummatku"
Hadirin hadirat, di saat itu berubah wajah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam sehingga Jibril memalingkan wajah, maka Rasulullah bertanya : "mengapa engkau memalingkan wajah wahai Jibril ?", maka Jibril berkata: "aku tidak tahan melihat engkau menahan sakit wahai Rasulullah", sungguh tidak pantas seseorang seperti nabi Muhammad menahan sakit namun karena cinta beliau kepada ummatnya, beliau ingin rasa sakit sakaratul maut ummatnya diringankan dan dipedihkan untuk beliau, maka Allah kabulkan permohonan beliau, sehingga beliau berkata:
لَا إِلَهَ إِلَّا الله إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
"Laa ilaha illallah, sungguh kematian itu sangat pedih"
Demikian hal yang diderita pada akhir nafas sang nabi untuk meringankan sakaratul mautku dan kalian, adakah kekasih yang lebih indah dari sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?!.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Inilah nabi yang luhur dan beliau adalah imam ahli sujud yang terlahir dalam keadaan bersujud sebagaimana diriwayatkan dalam sirah Ibn Hisyam dan ketika sayyidina Tsauban Ra ditanya, diriwayatkan dalam Shahih Muslim: "Wahai Tsauban amal apakah yang paling dicintai Allah?", tetapi beliau hanya diam dan untuk yang ketiga kalinya beliau berkata: "perbanyaklah bersujud, karena aku telah menanyakan pertanyaanmu ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Rasul berkata: " perbanyaklah bersujud karena jika engkau bersujud, Allah akan mengangkat derajatmu semakin dekat kepada-Nya dan berjatuhan dosa-dosamu", demikian kemuliaan sujud. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ اْلعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ
"Keadaan hamba yang paling dekat kepada Tuhanya adalah tatkala ia bersujud"
Diriwayatkan oleh sayyidina Rabi'ah bin Ka'ab Ra, ia berkhidmah kepada Rasulullah karena cintanya kepada Rasulullah, dan setelah berhari-hari ia berkhidmah maka Rasul mengizinkannya pulang, kemudia Rasulullah kepada Rabi'ah bin Ka'ab: "wahai Rabi'ah, mintalah apa yang kau inginkan", maka Rabi'ah berkata: "menemanimu di sorga, wahai Rasulullah", demikian riwayat Shahih Muslim, maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "adakah yang lainnya ?", Rabi'ah menjawab: " tidak ada wahai Rasulullah, aku hanya ingin menemanimu di surga, karena aku telah menemanimu di dunia maka aku ingin juga bisa bersamamu di akhirah", maka Rasulullah berkata: "bantulah aku untuk hajatmu itu dg Perbanyaklah sujud, maka engkau akan bersamaku kelak di akhirat".
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sujud itu ada yang dzahir dan ada yang bathin, sujud yang dzahir adalah sujudnya tubuh kita sebagaimana kita ketahui, namun sujud bathin adalah ketika tubuh kita sujud, hati kita juga sujud kepada Allah dan setelah itu hati akan terus sujud walaupun tubuh kita beraktifitas, hati kita akan tetap sujud dan merendahkan diri kepada Allah walaupun siang dan malam kita dalam aktifitas lain sampai kembali ke waktu sujud lagi, yaitu waktu shalat. Namun di luar waktu-waktu shalat pun, kemuliaan sujud terus menerangi hati kita.
Hadirin hadirat, ingatlah satu kali sujud pahalanya lebih berat daripada 'arsy, al kursi dan semua gunung di dunia. Semakin seorang hamba mengagungkan Allah, maka Allah memberikan pahala yang lebih dari segala sesuatu, karena Allah lah yang melebihi dan menciptakan segala sesuatu, alam semesta di dalam genggaman-Nya, cahaya seluruh jagad raya ini adalah ciptaan-Nya, dan Allah menciptakan cahaya terindahnya, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan Allah memberikan hidayah dengan cahaya-Nya itu kepada yang dikehendaki-Nya . Al Imam Qadhi iyadh berkata dalam kitabnya Asy Syifaa bahwa makna dari "Nuur ( cahaya )" dalam surah Nuur adalah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena beliaulah cahaya Allah yang menuntun hamba-hamba kepada keluhuran dengan kehendak Allah subhanahu wata'ala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah, semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan hari-hari kita dengan keluhuran, dan semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kepada kita kesembuhan, dan saya juga mohon doa agar semakin cepat cita-cita kita ini untuk menjadikan Jakarta kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Pertengahan Juni guru mulia kita tiba dan acara akbar akan kita adakan dan selanjutnya acara akbar yang kedua kalinya saat beliau kembali semoga sukses dan berkumpul jutaan muslimin, sehingga Jakarta ini semakin gemuruh dengan dzikir dan shalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dan saya mohon doa agar Allah subhanahu wata'ala memberikan kekuatan dan ketabahan kepada saya dan kepada hadirin semuanya dalam melewati segala cobaan. Dan saya mohon maaf kalau seandainya saya lewat tadi, saya tidak menyalaminya mohon dimaafkan. Sungguh satu tangan yang kecewa karena ingin bersalaman dengan saya dan tidak diberi kesempatan, hal itu sudah cukup untuk melemparkan saya ke dalam neraka, namun jumlah yang mau bersalaman sangat banyak, dan sebenarnya saya ingin menyalaminya, kalau seandainya jumlahnya sedikit maka biarlah saya yang akan mendatangi kalian satu persatu dan tidak perlu kalian berdesakan untuk bersalaman dengan saya, namun karena jumlahnya banyak maka kita bersalaman dengan hati kita, semoga salaman rohani ini, sambungan rohani ini tidak akan pernah terlepas selama-lamanya. Kalau bersalaman jasad hanya sebentar saja kemudian lepas, tetapi tidak dengan salaman rohani, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
اَلْأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ مَا تَعَرَّفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اِخْتَلَفَ
"Ruh-ruh itu bagaikan tentara yang berkelompok-kelompok, yang saling mengenal akan saling mendekat, dan yang saling bertengkar akan saling menjauh.”
Maka kelompok ruh yang di dunia itulah kelompok ruh yang di akhirat kelak, jika kita telah berkelompok disini maka ruh kita telah bersatu meskipun tidak saling bersalaman satu sama lain, kelak di akhirah kita akan bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, amin allahumma amin. Ya Rahman Ya Rahiim, kami bermunajat memohon kehadirat-Mu kemuliaan, keluhuran dan segala kenikmatan, limpahkan untuk kami cahaya kebahagiaan, limpahkan kepada kami cahaya keluhuran, terangi kami dengan cahaya di depan kami, di belakang kami, diatas dan dibawah kami, di kanan dan kiri kami dengan cahaya keindahan, dengan cahaya kebahagiaan, dengan cahaya keluhuran, dengan cahaya kesucian, dengan cahaya khusyu', dengan cahaya sujud, dengan cahaya doa dan munajat, dengan cahaya dzikir dan shalawat, dengan cahaya istighfar, dengan cahaya taubat, dengan cahaya ibadah, dengan cahaya cinta kepada-Mu, dengan cahaya rindu kepada-Mu, dengan cahaya rindu kepada-Mu, dan jadikan kami semua makmur di dunia dan akhirah, limpahkan kekayaan kepada kami di dunia dan akhirah, pastikan seluruh wajah ini dalam 5 atau 10 tahun lagi dilimpahi kekayaan yang berlimpah sehingga semakin luas dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalaly wal Ikram…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Hadirin hadirat, saya mohon doa untuk kesembuhan karena akhir-akhir ini penyakit di otak belakang saya sering kambuh dan mengganggu aktifitas. Di tahun 1993 saya bermimpi Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya menangis di kaki beliau dan saya katakan bahwa saya ingin berjumpa dengan beliau, maka beliau berkata: "belum waktunya", dan saya katakan: "butakan mata saya, saya tidak ingin melihat asalkan saya bisa melihatmu", maka Rasulullah berkata: " sebelum usiamu 40 tahun, kau akan berjumpa denganku", usia saya sekarang 37 tahun. Seandainya ada sesuatu terjadi pada saya, teruskanlah perjuangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tegakkan panji-panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian yang dapat saya sampaikan, kita lanjutkan dengan kalimat talqin oleh Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas, tafaddhal masykuraa…
Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 06 May 2010 )

Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Wednesday, 10 March 2010
Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan
Senin, 08 Maret 2010


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ
(صحيح البخاري)
" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya terpujilah seorang hamba, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya berjatuhanlah dosa, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya penuhlah timbangan amal. Alhamdulillah tamla’ulmiizaan, (Shahih Muslim) memuji Allah memenuhi timbangan amal. Karena seluruh hakikat ibadah adalah memuji Allah, hakikat sujud adalah memuji dan mengagungkan Allah, hakikat shalat dan seluruh ibadah adalah pengagungan memuji Rabbul 'alamin. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamin, puji kemuliaan dan keluhuran bagi Allah penguasa alam semesta, Maha Tunggal dan Maha Abadi, Maha menyejukkan jiwa hamba-hamba-Nya yang mengingat-Nya, sebagaimana firman-Nya:
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
( الرعد: 28 )
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. Ar Ra'd: 28 )
Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah maka akan tenang jiwa-jiwa orang yang beriman, ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah tenanglah sanubari, dan puncak kegundahan terbesar akan lebur dan sirna menjadi kesejukan dan ketenangan dengan mengingat Allah, Maha Raja Tunggal penguasa jagad raya semesta, Yang menciptakan seluruh alam dari tiada, Yang akan menjadikan kehidupan setelah kehidupan, semoga aku dan kalian didalam kebahagiaan dunia dan akhirah, dilimpahi kebahagiaan oleh Sang Pemilik alam rahim, Sang Pemilik alam dunia, Sang Pemilik alam barzakh, Sang Pemilik alam akhirah, siapakah Dia?, Dialah Yang menamakan diri-Nya Al Qariib ( Yang Maha Dekat ), Dialah Yang menamakan diri-Nya Al Ghafuur As Syakuur ( Yang Maha Mengampuni dan Maha Berterimakasih dan membalas jasa ), namun jangan lupa pula bahwa Allah adalah Al Malik Ad Dayyaan ( Maha Raja Yang berhutangbudi seluruh makhluk kepada-Nya), karena kita telah diberi jasad yang sempurna, bisa saja Allah memberikan kepada kita jasad hewan atau jasad tumbuhan, namun Allah memberikan kepada kita jasad manusia. Segala Puji bagi-Mu wahai Allah Yang telah mengelompokkan kami kedalam ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, pembawa kedamaian dan kebahagian dan keluhuran dunia dan akhirah, diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam melewati seorang wanita yang sedang ziarah kubur dan menangis di kuburan itu, maka Rasul bersabda:
اِتَّقِي اللهَ وَاصْبِرِيْ
" Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah "
Maka wanita itu menghardiknya dan berkata: " engkau tidak mendapatkan musibah seperti aku, maka diamlah !!", sang nabi yang pemaaf dan berhati mulia, manusia yang paling sopan dan ramah pun terdiam dan sabar, kemudian meninggalkan wanita itu, itulah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian datanglah seseorang kepada wanita itu dan berkata: " Taukah engkau siapa yang telah kau bentak tadi ?", maka wanita itu menjawab: "ia seseorang yang menasihati aku karena ia tidak mendapat musibah seperti aku" , orang itu berkata: " dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam", maka wanita itu menangis dan menjerit meninggalkan pemakaman dan mengejar sang nabi, dan ketika itu nabi Muhammad telah masuk ke dalam rumahnya, ketika wanita itu sampai di rumah sang nabi ia berlutut dan berkata: "maafkan aku wahai Rasulullah", sang nabi hanya tersenyum seraya bersabda:
إِنَّمَا الصَّبْرُ فِي الصَّدْمَةِ الْأُوْلَى
"Sesungguhnya sabar itu dipermulaan musibah"
Jika ingin bersabar hendaknya dari tadi sehingga tidak perlu meminta maaf, demikian perkataan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Alangkah indahnya sayyidina Muhammad. Diriwayatkan ketika sang nabi didatangi oleh seorang wanita miskin dan wanita itupun gemetar karena kewibawaan sang nabi, sayyidul awwaliin wal akhiriin rahmatan lil 'alamin, wajah yang paling berlemah lembut dan paling bercahaya dari semua wajah, wajah yang dikatakan oleh salah seorang sahabat ketika ditanya " bagaimana wajahnya Rasulullah? ", maka ia menjawab: " aku tidak pernah betul-betul mengangkat kepala dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tidak mampu menyifatkannya dengan jelas ". Ketika wanita itu gemetar maka sang nabi berkata: " tenangkan dirimu jangan gemetar, aku adalah utusan Allah , jika engkau tidak ingin datang kesini menemuiku maka panggillah aku, aku akan datang dimanapun engkau berada". Demikian indahnya sang nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam wabaaraka 'alaihi wa 'alaa alih.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Allah subhanahu wata'ala berfirman:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ، وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا ، فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
( النصر : 1-3 )
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat". ( QS. An Nashr: 1-3 )
Ketika telah datang waktunya pertolongan Allah dan kemenangan, yaitu tanda bahwa Islam akan mencapai kemenangan. Dan ayat ini turun beberapa bulan sebelum Fath Makkah, sebagai isyarat kepada sang nabi bahwa Fath Makkah akan segera terbit dan terjadi. Ketika ayat ini turun maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, diantara isi khutbah itu adalah: "dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah", maka menjerit dan menangislah khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA dan beberapa orang sahabat, para sahabat yang lain saling memandang dan heran karena Rasul hanya berkata: "bahwa dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah" mengapa Abu Bakr dan sebagian sahabat menjerit dan menangis?!, karena hal itu adalah tanda mulai dekat waktu wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak lama kemudian setelah Fath Makkah maka sang nabi pun wafat. Dan semoga semakin dekat pula Fath Jakarta bagi kita, amin ya rabbal 'alamin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sampailah kita pada hadits agung, yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ
(صحيح البخاري)
" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )
Tujuh dosa besar yang membawa kecelakaan dan membawa musibah serta kemurkaan Ilahi. Yang pertama Syirik yaitu menyembah selain Allah, namun siapapun yang menyembah selain Allah jika ia bertaubat maka diterima taubatnya oleh Allah. Sebagian orang mengatakan (karena kesalahfahaman) bahwa dosa yang tidak diampuni oleh Allah adalah menyembah selain Allah, memang betul jika orang itu tidak bertaubat tetapi jika ia bertaubat maka ia diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala. Namun dosa-dosa yang lain jika tidak menyembah selain Allah, itu akan mendapatkan pengampunan Allah kelak walaupun terlambat, tetapi kalau syirik (menyekutukan Allah) maka ia tidak diampuni Allah kecuali jika ia sudah bertaubat, karena tidak ada satu dosa pun yang tidak pupus dengan taubat. Kedua adalah Sihir, yang merupakan dosa besar. Banyak sekali pertanyaan yang muncul kepada saya di forum website, email, surat dan lainnya tentang bagaimana hukumnya sihir?, jelas sudah bahwa sihir adalah dosa besar karena sihir itu memperbudak atau mempertuan syaitan atau jin untuk membawa celaka atau musibah bagi orang lain. Hubungan yang dilarang antara manusia dengan jin ada dua hal yaitu memperbudaknya dan mempertuannya, kalau bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dalam syariah dan dalam semua madzhab. Karena dijelasakan oleh para Ulama kita bahwa jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah:
قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا ، يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
( الجن :1-2 )
" Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami ". ( QS. Al Jin: 1-2 )
Di ayat yang lain dalam surah Al Jinn juga disebutkan:
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
( الجن : 11 )
" Dan sesungguhnya di antara kami (ucapan ara jin) ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya, Kami menempuh jalan yang berbeda-beda ". ( QS. Al Jin: 11 )
Dan firman Allah dalam ayat yang lain :
وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
( الجن : 19 )
" Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya ". ( QS. Al Jin: 19 )
Jadi yang dilarang adalah memperbudak jin atau mempertuannya, sedangkan bersahabat dengan jin tidak ada larangannya namun tidak ada pula perintahnya. Oleh sebab itu para ulama' tetap pada posisinya bahwa bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dan tidak ada perintahnya. Kalau bersahabat dengan manusia ada perintahnya dan itu merupakan sunnah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Namun jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagian dari mereka yang beriman. Hadirin hadirat, sihir adalah perbuatan para dukun untuk mencelakakan dan merugikan orang lain dengan memperbudak atau mempertuan jin, maka itu merupakan perbuatan dosa besar, termasuk juga ramalan, maka jangan tertipu, zaman sekarang orang-orang justru membayar untuk mendapatkan dosa besar, misalnya ikut ramalan di SMS tentang rizki atau yang lainnya, rizkimu jangan sampai engkau pasrahkan pada SMS, karena rizkimu adalah dari Allah subhanahu wata'ala. Barangkali karena kita kirim SMS ramalan seperti itu dan mengeluarkan biaya 1000, 2000, atau 5000 hanya jumlah kecil tetapi bisa jadi Allah akan menutup jutaan rizki kita karena Allah subhanahu wata'ala melihat hamba-Nya telah memasrahkan takdirnya kepada SMS, lebih percaya pada SMS daripada kepada Allah. Maka jauhilah hal itu, jangan sampai harta kita terlibat dalam hal itu. Demikian pula Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memberi penjelasan kepada kita agar kita tidak terus ketakutan dengan hal-hal yang syirik (menduakan Allah), karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:
أَنِّيْ لَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوْا بَعْدِيْ وَلِكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا
" Sesungguhnya aku tidak khawatir terhadap kalian akan syirik, tetapi aku khawatir (terhadap kalian) akan dunia dan kalian saling berlomba didalamnya "
Jika seseorang sudah Muslim maka jangan risau akan jatuh pada perbuatan syirik, karena tidak semua yang dikatakan oleh sebagian saudara kita tentang hal yang syirik itu adalah syirik, tapi karena kejahilan mereka terhadap syariah maka mereka mengatakannya syirik. Banyak pula pertanyaan muncul kepada saya tentang pusaka-pusaka, bagaimana hukumnya, dan menyimpan barang-barang para shalihin apakah hal itu diperbolehkan?. Hadirin hadirat, Al Qur'an telah menjelaskan kemuliaanya, bukan lagi hadits. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَقَالَ لَهُمْ نِبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَى وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلآئِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَّكُمْ إِنْ كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ( البقرة: 248 )
" Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman". ( QS. Al Baqarah: 248 )
Thalut diperintah oleh Allah melalui nabi untuk menjadi pemimpin melawan raja Jalut di masanya. Maka Thalut dicela oleh rakyatnya karena tidak memiliki apa-apa( harta). Maka Allah subhanahu wata'ala mendatangkan Tabut yaitu satu peti yang didalamnya terdapat benda-benda peninggalan nabi Harun dan nabi Musa. Dan tanda kekuasaan Thalut yaitu akan datang padanya peti yang berisi benda-benda peninggalan nabi Musa dan nabi Harun yang membawa ketenangan untuk mereka. Renungkan firman Allah:
فِيْهِ سَكِيْنَةٌ
" Didalamnya (tabut) terdapat ketenangan "
Apakah benda-benda itu?, buka seluruh kitab tafsir maka semua menjelaskan bahwa benda-benda itu adalah pakaian nabi Musa, tongkat nabi Musa, sandal nabi Harun, dan lainnya, ada apa dengan benda-benda itu?!. Benda yang disentuh oleh para shalihin dan para nabi tidak disia-siakan oleh Allah subhanahu wata'ala. Sebagaimana Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berdoa di maqam Ibrahim di hadapan Ka'bah. Rasul berdoa di tempat nabi Ibrahim berdoa, padahal jarak antara Nabi Muhammad dan nabi Ibrahim ribuan tahun yang lalu, namun Rasul shallallahu 'alaihi wasallam shalat di tempat itu, tempat nabi Ibrahim pernah berdoa, tanah bekas pijakan nabi Ibrahim. Para shalihin terdahulu tidak dilupakan oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau melakukan shalat di tempat itu, maka Allah tetapkan dengan firman-Nya:
وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلَّى
( البقرة: 125 )
" Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat ". ( QS. Al Baqarah: 125 )
Jadi, barang pusaka atau peninggalan para shalihin itu bukan untuk dipertuan atau diagungkan atau untuk disembah, bukan untuk dijadikan mempunyai kekuatan untuk merubah takdir, tetapi karena menghargai barang-barang para shalihin terdahulu adalah sesuatu yang telah dijalankan pada ummat saat ini dan ummat sebelumnya dan juga didukung oleh Al qur'an Al Karim.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Lalu bagaimana jika dimandikan dengan air kembang?, boleh-boleh saja karena zaman dulu belum ada sabun maka menggunakan air kembang, kalau zaman sekarang boleh dengan sabun untuk mewangikannya dan melindunginya dari karat agar tidak rusak, tapi jangan menganggap bahwa benda-benda itu bisa mengubah takdir Allah subhanahu wata'ala. Sebagaimana sayyidina Umar bin Khattab Ra saat mencium Hajar Aswad beliau berkata:
إِنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ لَوْلَا قَبَّلَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَا قَبَّلْتُكَ
" Sesungguhnya kau adalah batu yang tidak memberi mudharat dan manfaat, kalau bukan karena Rasulullah telah menciummu maka aku tidak akan menciummu "
Batu tidak lebih dari batu, tidak bisa membawa bahaya dan manfaat, tetapi setelah dicium oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka semua orang berebutan untuk mencium Hajar Aswad, karena menjadi sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat, dan bagaimana caranya menangani sihir? banyak dzikir-dzikir nabawy yang meruntuhkan sihir. Kalau di rumah ada sihir yang tidak bisa dikalahkan, sihir atau syaitan dan jin tidak mau keluar terus saja mengganggu di rumah itu, maka bacakan surah Al Baqarah di rumah itu, surah Al Baqarah adalah surah terpanjang dalam Alquran dan hampir mencapai 3 juz, maka bagikan untuk beberapa orang agar membacanya di dalam rumah tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al Baqarah maka tidak akan dimasuki syaitan". (shahih Muslim)
Hadirin hadirat, yang ketiga adalah Membunuh seseorang kecuali dengan kebenaran. Maksudnya adalah membela diri. Memebela diri sehingga orang yang ingin mencelakai terbunuh maka hal ini tidak dilarang dalam syariah, atau karena mempertahankan nyawa kita, harta kita, atau masyarakat kita, misalnya diserang dan kita membela diri hingga terbunuh orang yang menyerang kita, maka hal itu adalah kebenaran. Tetapi sengaja membunuh adalah salah satu diantara tujuh dosa besar, demikian sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang keempat adalah makan hal yang riba, wal'iyadzu billah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
( البقرة: 275 )
" Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya ". ( QS. Al Baqarah: 275 )
Kelak di hari kiamat orang-orang yang memakan riba, mereka akan berdiri dengan bergetar dan berguncang seakan-akan mereka dirasuki oleh syaitan, karena mereka telah memakan riba di masa hidupnya, dan mereka berkata ketika di dunia bahwa jual beli itu sama saja seperti riba. Riba adalah perdagangan atau jual beli yang mengandung bunga. Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (bunga yang berlipat). Dan barangsiapa yang berhenti dari memakan riba maka Allah subhanahu wata'ala akan memaafkan dan mengampuninya, dan semua dosa yang pernah ia perbuat akan kembali kepada Allah Yang Maha Pemaaf, dan barangsiapa yang tetap melakukannya maka ia akan sampai kedalam api neraka dan kekal didalamnya. Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa: "orang yang memakan riba maka di hari kiamat ia berada di sungai darah", demikian riwayat Shahih Al Bukhari. Muncul banyak pertanyaan kepada saya tentang bagaimana hukumnya riba di masa kini?, tentunya hukumnya tidak berubah tetapi jauhilah semampunya dan Allah tidak memaksa kita melebihi dari kemampuan kita. Misalnya ada yang bekerja di BANK Konvensional bagaimana hukumnya?, tentunya terlibat riba. Tetapi jika ia menanggung nafkah yang primer dan jika ia berhenti bekerja maka akan membawa mudharat yang lebih besar lagi maka boleh saja pekerjaan itu diteruskan tapi jangan pernah berhenti berjuang untuk mencari pekerjaan lain, terus berjuang mencari pekerjaan lain dan ketika menemukannya maka langsung pindah, jika terjebak dalam nafkah yang primer yang mana jika pekerjaan itu ditinggalkan akan membawa mudharat yang lebih besar lagi, kelaparan, kematian, pencurian atau hal yang lebih buruk lagi . Oleh sebab itu diantara kita yang terjebak dalam pekerjaan yang mengandung bunga maka hati-hatilah dan saran saya terus mencari pekerjaan lain, begitu ada maka segera pindah jangan terus bertahan. Kita di akhir zaman ini pastilah selalu terjebak dalam perbuatan riba yang mana perdagangan pasti kesemuanya melewati Bank Konvensional, namun yang sangat membuat kita gembira saat ini sudah mulai banyak Bank Konvensioanl yang membuka Bank Syariah, BCA sudah merencanakan Bank Syariah, BNI dan lainnya, semua Bank Konvensional telah membuat Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa kita dibantu oleh Allah subhanahu wata'ala untuk mengarah kepada bebas dari riba, karena Bank Syariah bebas dari riba sedangkan Bank Konvensional secara mutlak terdapat riba di dalamnya. Maka berhati-hatilah terhadap riba ini, dan berusahalah semampunya namun Allah tidak memaksa melebihi dari kemampuan kita. Dan jika tidak mampu lagi untuk meninggalkannya, maka jangan berprasangka buruk kepada Allah, Sang Maha Pemaaf tetap pemaaf, jangan berhenti berdoa agar dilepaskan dari jebakan-jebakan dunia dan dibebaskan menuju kemakmuran di dunia dan akhirah, Dialah ( Allah ) Yang memiliki kemakmuran dunia dan akhirah.
Hadirin hadirat, yang kelima adalah memakan harta anak yatim. Hal ini sudah masyhur dan tidak perlu lagi saya perjelas banyak, hanya saya ingin menukil sedikit bahwa banyak diantara saudara-saudari kita yang membuat acara santunan anak yatim, hal ini sangat mulia namun hati-hati orang yang menyumbang itu, jika ia keluarkan uangnya untuk menyantuni anak yatim maka jangan sampai masuk kedalam perut orang yang selainnya, santunan anak yatim tapi juga ada tamu-tamu selain mereka dan kemudian diberi makan dari santunan anak yatim itu, ingat itu harta milik anak Yatim tanpa ia sadari, jika anak Yatim itu tidak ridha maka ia masuk kedalam dosa ini tanpa ia sadari, maka berhati-hatilah, yang menyantuni anak yatim boleh-boleh saja, tapi disebutkan dan diperjelas, misalnya untuk santunan anak yatim sekian,,konsumsi sekian,,untuk menyambut tamu sekian..dan lainnya. Jadi orang yang mengeluarkan uang tau bahwa itu tidak hanya menyantuni anak yatim saja, tetapi ada biaya untuk menyambut tamu, biaya untuk panggung dan lain sebagainya, jadi uang yang mereka keluarkan tidak 100 % untuk santunan anak yatim, demikian hadirin yang perlu kita waspadai. Yang keenam adalah melarikan diri dari peperangan, yaitu saat peperangan membela Islam, membela negara dan bangsa, membela rakyat, membela wilayah kita, disaat itu ia melarikan diri karena menyelamatkan dirinya, maka ia terkena dosa besar. Maka jangan melarikan diri ketika kita atau wilayah dan negara kita diserang oleh musuh. Dan yang terakhir (Ketujuh) adalah menuduh wanita baik-baik melakukan zina, hati-hati jangan sampai kita terjebak dalam hal ini, jangan sembarang menuduh berzina pada wanita baik-baik, misalnya melihat seorang wanita dan lelaki berjalan ke suatu tempat sepi dan mengatakan " mereka itu berzina ", hati-hati kata-kata itu adalah dosa besar. Jika tidak ada 4 orang saksi yang betul-betul menyaksikan persetubuhannya maka hal itu adalah "menuduh wanita baik-baik melakukan zina", yang itu adalah termasuk dosa besar. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan bahwa wanita yang baik-baik lantas dituduh berbuat zina, barangkali wanita atau pria yang berbuat hal-hal yang melanggar syariah tapi tidak sampai pada perbuatan zina, maka jangan dikatakan berzina karena hal itu dosa besar, demikian saudara saudariku yang kumuliakan. Ketahuilah bahwa Allah subhanahu wata'ala Maha menyambut hamba-hamba-Nya ketika mereka ingin memperbaiki diri, Allah subhanahu wata'ala Maha menyambut dengan hangat jiwa-jiwa yang ingin dekat kepada-Nya, sambutan Rabbul 'alamin akan agung di dunia dan akhirah. Kita berdzikir bersama, bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan. Dan sebelum kita berdzikir, saya ingin memberikan hadiah kepada dua orang saudara kita dari Ransiki, mohon bapak dari Ransiki untuk berdiri agar semua bisa menyaksikan dan mendoakan, beliau ini akan berpisah dengan kita, besok akan kembali ke Papua Irin Barat. Ayahanda kita ini sudah 1 bulan di Jakarta untuk belajar syariah disini, belajar cara berwudhu, belajar shalat, belajar mengaji, belajar cara mengimami shalat, untuk mereka berdakwah nanti di wilayah Ransiki, dan merekalah yang memperjuangkan kedatangan santri-santri dari Ransiki, mereka berkata biarlah kami meninggal asalkan anak-anak bisa berangkat ke Jakarta, inilah perjuangan mereka . Saya akan menghadiahkan kepada mereka rida' (sorban), besok atau lusa mereka akan meninggalkan Jakarta, semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah subhanahu wata'ala, semoga panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan dibawa oleh mereka ke wilayah mereka, semoga Allah memberi kekuatan kepada mereka untuk mengajarkan syariah disana, disana banyak muslimin muslimat yang tidak mengetahui cara berwudhu, tidak mengetahui cara shalat, tidak mengetahui cara berpuasa, dan mereka datang ke Jakarta dan duduk di Majelis ini dan tidak peduli usia mereka sudah lanjut, namun semangat juang mereka mewarisi semangat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka akan kembali dan semoga kelak menjadi imam-imam besar di Ransiki Irian Barat, amin allahumma amin. Kita bermunajat kepada Allah dan tasyakuran dengan ucapan guru mulia kita, ketika mendengar bahwa pimpinan bangsa kita, Bapak Presiden dan Wakil Presiden, para menteri dan juga aparat keamanan, Kapolda Metrojaya dan juga massa yang sangat banyak berkumpul dan berdzikir bersama di Monas di hari 12 Rabi'ul Awal, beliau mengatakan : " Fath, Insyaallah dalam waktu dekat kemenangan akan sampai kepada kita", Jakarta menjadi kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala mengangkat tangan penuh dosa, mengharap pengampunan dari Yang Maha mengampuni, semoga Allah subhanahu wata'ala melimpahkan kepada kita kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, pengabulan hajat, disingkirkan dari segala musibah diganti dengan kebahagiaan, dan keluasan, disingkirkan dari segala kesempitan, dilimpahi kemudahan dan dijauhkan dari kegundahan untuk masyarakat Jakarta, dan juga masyarakat Papua, dan seluruh muslimin di barat dan di timur..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Terakhir Diperbaharui ( Wednesday, 10 March 2010 )