Senin, 30 Juni 2014

NABI MUSA AS MENAMPAR MALAIKAT MAUT

Bercerita Tentang ; NABI MUSA AS MENAMPAR MALAIKAT MAUT HINGGA MATANYA COPOT!
NABI MUSA AS MENAMPAR MALAIKAT MAUT HINGGA MATANYA COPOT!

NABI MUSA AS MENAMPAR MALAIKAT MAUT!

NABI MUSA AS MENAMPAR MALAIKAT MAUT HINGGA BOLA MATANYA COPOT!

Menurut sejarah, Nabi Musa -’Alayhissalam- pernah berseteru dengan malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia. Pada saat itu, Malaikat Maut yang hendak mencabut nyawa Nabi Musa -’Alayhissalam-, ditampar hingga kedua mata malaikat itu buta karena bola matanya copot.

Pada suatu saat Malaikat Maut mendatangi Nabi Musa -’Alayhissalam-. “Wahai Musa, penuhilah panggilan tuhanmu, kini saatnya kau akan dicabut nyawa!”, kata Malaikat Maut yang menyamar sebagai manusia biasa.

Ketika mendengar perkataan tersebut, Nabi Musa -‘Alayhissalam- tiba-tiba saja menampar malaikat Maut itu hingga kedua matanya buta karena bola matanya copot. Malaikat Maut itu kebingungan dan akhirnya kembali lagi menghadap kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala-.

“Yaa Allah, Engkau telah mengutusku kepada seorang manusia yang tidak menginginkan kematian,” kata Malaikat itu.

Setelah kejadian itu, kemudian Allah -Tabaraka wa Ta’ala- mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan menyuruhnya untuk kembali menemui Nabi Musa -’Alayhissalam-.

Dengan perantaraan malaikat tersebut, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- meminta Nabi Musa -’Alayhissalam- jika ingin menunda kematian, ada syarat yang harus dipenuhi.

“Wahai Musa, Allah telah menyuruhku agar menyampaikan berita ini. Kalau engkau ingin menunda kematian, maka engkau harus meletakkan tanganmu di punggung sapi jantan, kemudian sejumlah bulu yang tertutupi tangan itu engkau akan diperpanjang umurnya selama 1 tahun,” kata Malaikat Maut.

“Wahai malaikat, kemudian apa setelah hitungan itu?” tanya Nabi Musa -’Alayhissalam-. “Kemudian kematian,” jawab malaikat.

Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa -’Alayhissalam- memilih untuk tidak menunda kematian. “Kalo gitu, sekarang saja kematianku datang tanpa diundur lagi!” ujar Nabi Musa -’Alayhissalam-.

Selanjutnya Nabi Musa -’Alayhissalam- berdoa kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala- untuk mendekatkan dirinya kepada Tanah Suci (Baitul Maqdis) sejarak lemparan batu. Di tempat itulah Nabi Musa -’Alayhissalam- meninggal dunia.

Mengenai tempat wafatnya Nabi Musa tersebut, dalam sebuah hadits, Rasululah -Shalallahu ‘alayhi wassalam- bersabda: “Seandainya aku di sana (Di Baitul Maqdis), maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Musa, yaitu di sebelah jalan di gundukan pasir merah”.