Selasa, 31 Maret 2015

Inilah Alasan kenapa Harus Punya Asuransi

Hari ini, entah kenapa. Say ketemu dengan seorang Agen Asuransi yang datang ke Toko saya, dan malah saya diskusi cukup panjang dengan beliau. Malam ini, saya membaca tulisan di Kompasiana juga tentang Asuransi. Adalah Reno Dwiheryana, dengan tulisannya, “Asuransi, dekat dikala butuh, jauh dikala dibutuhkan”.
Ada beberapa hal yang ingin saya petik pelajaran dari sang Agen, yang katanya baru bekerja selama 3 Bulan, disebuah Perusahaan Asuransi ternama, yang berasal dari UK. Tahu Dong…?
  1. Agen Asuransi, mungkin dan kemungkinan besar salah asuhan atau salah didik atau memang baru segitu pengetahuannya. Dia hanya berpikir, Berapa Komisi yang harus didapatkan, berapa yang harus di prosfek setiap harinya, dan berapa dia harus closing setiap bulannya. Sebuah pemikiran, yang boleh dikatakan sah sah saja. Dalam pada ini, si Agen hanya memikirkan berapa premi yang harus dibayar untuk UP (Uang Pertanggungan tertentu).  Tentunya jika dia mendapatkan Komisi sekina persen, maka sekian Rupiah la yang dia dapat. Agen seperti ini, tentu masih dan sangat banyak.

  2. Agensi Asuransi, menjejali calon pembelinya dengan peringatan dan kata2 amit amit kalau meninggal, atau sakit. Tapi ujung-ujungnya bicara hasil dari setoran preminya, yang akan kembali modal setelah 4-5 Tahun. Sara yang disampaikan, jangan ada pengambilan nilai Tunai atau Deposit sebelum 5 tahun, karena rugi. Tanpa dijelaskan kenapa harus rugi.

  3. Agen Asuransi, menjual dengan iming-iming Investasi. Tanpa dia tahu, dasar-dasar Asuransi, jenis asuransi, dan model asuransi saat ini. Ketika saya tanya, dia sangat antusias dan yakin akan kebenaran yang dia miliki. Namun begitu saya sampaikan model, jenis, dan tata kelola Asuransi, dia baru nyaho…. Ow yah… katanya. Akhirnya, DIAM.
Sebenarnya, untuk menjawab Pertanyaan tadi sangatlah Mudah. Yang harus diketahui oleh Agen Asuransi kira2 adalah sebagai berikut.
  1. Apa Manfaat yang akan diterima oleh Tertanggung, Pemegang Polis maupun Ahli Waris.

  2. Keuntungan apa yang akan diberikan atau akan diterima jika seseorang bergabung atau membeli Polis Asuransi darinya.

  3. Jelaskan Hak dan Tanggungjawab masing-masing Pihak (baik pihak tertanggung, Pihak Pemegang Polis, Pihak Penanggung, maupun Ahli Waris).

  4. Pastikan, Agen Asuransi menggunakan metode penjualan dengan beberapa pendekatan penjualan yang sesuai, misalnya menggunakan metode AIDA’S.

  5. Ajukan Pertanyaan tertutup, atau pertanyaan terbuka secara baik, atau dengan teknik closing tertentu. Sesuaikan dengan situasi dan Kondisinya.
Saat ini, bagi rekan Kompasiana, saya ingin sampaikan beberapa pertanyaan.
  1. Siapa yang harus memiliki Polis Asuransi?

  2. Kenapa harus memiliki Polis Asuransi?

  3. Asuransi Apa yang harus dimiliki?

  4. Kenapa dengan Asuransi?
Bisakah Anda menjawab pertanyaan tersebut? mari saya bantu menjawabnya.
  1. Yang harus membeli Polis Asuransi adalah, mereka yang memiliki Tanggungan secara Ekonomi. Karena Asuransi seyogyanya adalah sebuah bentuk perjanjian antara Perusahaan yang disebut dengan perusahaan asuransi atau dalam istilah Asuransi disebut Penanggung, dengan Pemegang Polis yaitu yang namanya tercantum sebagai orang yang melakukan perjanjian atas Nilai Ekonomi seseorang yang dipertanggungkan, yang kemudian disebut Tertanggung. Bagi mereka yang tidak memiliki Tanggungan atau Nilai ekonomi, lalu apa alasannya dia harus berasuransi? TIDAK ADA. karena Asuransi, sekalli lagi adalah mengalihkan resiko terhadap kemungkinan terjadinya sesuatu hal yang mengakibatkan menurun atau hilangnya Nilai Ekonomi seseorang. Contoh, Jika Anda seorang Ayah. Maka Anda memiliki Tanggungan Istri dan Anak. Anda adalah penghasil komoditi ekonomi Keluarga. Jika Anda Sakit atau Meninggal, pertanyaanya apakah Sudah ada yang akan memberikan Penggantian pendapatan Anda tersebut? jika jawabannya belum ada, maka Asuransi Jawabannya.

  2. Pertanyaan Kedua, kenapa harus Asuransi. Karena Asuransi, memberikan kepastian pembayaran atas sejumlah hal yang tidak pasti. Manusia itu bisa Sakit, PASTI. Kapan sakitnya? Tidak Pasti. Manusia itu bisa kecelakaan, PASTI, seperti apa kecelakaannya dan seberapa besar tingkat keparahan kecelakaannya, Tidak pasti, termasuk kapan akan Celaka. Manusia itu akan Meninggal, PASTI. Kapan? Tidak Pasti. Nah Asuransi, memberikan Nilai yang Pasti untuk mengganti Nilai Ekonomi yang berkurang atau Hilang dari seorang Ayah tadi. Jika si Ayah SAKIT, maka kemungkinan pendapatannya akan berkurang atau hilang sementara waktu, bahkan bisa jadi akan menghilangkan harta yang ada, karena butuh biaya untuk biaya pengobatannya. Asuransi, hadir sebagai pengganti nilai yang hilang selama di Rumah Sakit, atau Melinduni harta Anda yang kemungkinan akan hilang jika terjadi Sakit untuk biaya.

  3. Asuransi yang harus dimiliki adalah sesuai dengan Kebutuhannya. Asuransi terdiri dari Asuransi Umum dan Asuransi Jiwa. Asuransi Umum, bisa Untuk Asuransi Kendaraan, Rumah, Hypotik, Asuransi Kredit, Asuransi lainnya. Sedangkan Asuransi Jiwa terdiri dari Asuransi Kematian, Kesehatan dan kecelakaan. So, Asuransi Apa yang Anda butuhkan kenali dulu Diri Anda.

  4. Kenapa Dengan Asuransi? Ya Karena Hanya Asuransi, yang legal dan logis yang bisa menjadi pertimbangan untuk menutupi kerugian akibat terjadinya resiko ketidakpastian tadi.
Jika Anda bertanya, Apakah orang seperti Agen Asuransi adalah mereka yang begitu yakin, bahwa Tuhan Tidak akan menolongnya, sehingga harus dengan Asuransi?
Agen Asuransi, harus meyakinkan dirinya, bahwa dia ada untuk membantu pelanggan, calon pelanggan dan Keluarga agar dapat terlindungi. Bukan masalahnya tuhan tidak akan menolong. Tapi para Guru dan Ulama, menyatakan bahwa Tuhan tidak akan menguba nasib sesuatu kaum, jika kaum itu tida mengubah nasibnya sendiri. Jika Anda meninggal, pasti Anda akan meninggalkan keluarga semuanya, dan tidak akan kembali. Namun pertanyaanya, Bukan karena Anda akan meninggal, namun Karena Ada yang akan Anda tinggalkan, maka Anda Butuh Asuransi.
Cerita saya kepada agen tadi, saya sampaikan beberapa pertanyaan singkat, bentuk teknik Closing dengan cara pertanyaan tertutup, dan terbuka silih berganti.
  1. Pak, Jika Bapak berangkat untuk Dinas ke luar Kota, misalnya 3 hari saja, berapa uang yang Bapak siapkan untuk kehidupan Istri dan Anak Bapak? — Jika jawabannya Rp 300.000, berarti per hari rp 100.000

  2. Jika Bapak per hari Rp 100.000 berarti 1 Bulan, jika bapak berangkat berarti akan memberikan uang untuk hidup sebesar Rp 3.000.000 ya pak? — Pasti jawabannya : IYA.

  3. Nah, pak. Seandainya Bapak Pergi, dan Tidak pernah kembali, berapa Dana yang suda bapak Siapkan untuk Hidup Anak dan istri Bapak?
……… Kompasianer, yang baik hati. Asuransi tida dibeli saat dibutuhkan. Asuransi itu WAJIB dimiliki, bukan karena Untuk Anda, tapi untuk orang-orang yang Anda Cintai.—- (Asuransi jiwa~)
Selamat malam dan salam Kompasiana.

Inilah Alasan kenapa Harus Punya Asuransi

OPINI | 22 March 2015 | 21:50 Dibaca: 215   Komentar: 8   5
Hari ini, entah kenapa. Say ketemu dengan seorang Agen Asuransi yang datang ke Toko saya, dan malah saya diskusi cukup panjang dengan beliau. Malam ini, saya membaca tulisan di Kompasiana juga tentang Asuransi. Adalah Reno Dwiheryana, dengan tulisannya, “Asuransi, dekat dikala butuh, jauh dikala dibutuhkan”.
Ada beberapa hal yang ingin saya petik pelajaran dari sang Agen, yang katanya baru bekerja selama 3 Bulan, disebuah Perusahaan Asuransi ternama, yang berasal dari UK. Tahu Dong…?
  1. Agen Asuransi, mungkin dan kemungkinan besar salah asuhan atau salah didik atau memang baru segitu pengetahuannya. Dia hanya berpikir, Berapa Komisi yang harus didapatkan, berapa yang harus di prosfek setiap harinya, dan berapa dia harus closing setiap bulannya. Sebuah pemikiran, yang boleh dikatakan sah sah saja. Dalam pada ini, si Agen hanya memikirkan berapa premi yang harus dibayar untuk UP (Uang Pertanggungan tertentu).  Tentunya jika dia mendapatkan Komisi sekina persen, maka sekian Rupiah la yang dia dapat. Agen seperti ini, tentu masih dan sangat banyak.

  2. Agensi Asuransi, menjejali calon pembelinya dengan peringatan dan kata2 amit amit kalau meninggal, atau sakit. Tapi ujung-ujungnya bicara hasil dari setoran preminya, yang akan kembali modal setelah 4-5 Tahun. Sara yang disampaikan, jangan ada pengambilan nilai Tunai atau Deposit sebelum 5 tahun, karena rugi. Tanpa dijelaskan kenapa harus rugi.

  3. Agen Asuransi, menjual dengan iming-iming Investasi. Tanpa dia tahu, dasar-dasar Asuransi, jenis asuransi, dan model asuransi saat ini. Ketika saya tanya, dia sangat antusias dan yakin akan kebenaran yang dia miliki. Namun begitu saya sampaikan model, jenis, dan tata kelola Asuransi, dia baru nyaho…. Ow yah… katanya. Akhirnya, DIAM.
Sebenarnya, untuk menjawab Pertanyaan tadi sangatlah Mudah. Yang harus diketahui oleh Agen Asuransi kira2 adalah sebagai berikut.
  1. Apa Manfaat yang akan diterima oleh Tertanggung, Pemegang Polis maupun Ahli Waris.

  2. Keuntungan apa yang akan diberikan atau akan diterima jika seseorang bergabung atau membeli Polis Asuransi darinya.

  3. Jelaskan Hak dan Tanggungjawab masing-masing Pihak (baik pihak tertanggung, Pihak Pemegang Polis, Pihak Penanggung, maupun Ahli Waris).

  4. Pastikan, Agen Asuransi menggunakan metode penjualan dengan beberapa pendekatan penjualan yang sesuai, misalnya menggunakan metode AIDA’S.

  5. Ajukan Pertanyaan tertutup, atau pertanyaan terbuka secara baik, atau dengan teknik closing tertentu. Sesuaikan dengan situasi dan Kondisinya.
Saat ini, bagi rekan Kompasiana, saya ingin sampaikan beberapa pertanyaan.
  1. Siapa yang harus memiliki Polis Asuransi?

  2. Kenapa harus memiliki Polis Asuransi?

  3. Asuransi Apa yang harus dimiliki?

  4. Kenapa dengan Asuransi?
Bisakah Anda menjawab pertanyaan tersebut? mari saya bantu menjawabnya.
  1. Yang harus membeli Polis Asuransi adalah, mereka yang memiliki Tanggungan secara Ekonomi. Karena Asuransi seyogyanya adalah sebuah bentuk perjanjian antara Perusahaan yang disebut dengan perusahaan asuransi atau dalam istilah Asuransi disebut Penanggung, dengan Pemegang Polis yaitu yang namanya tercantum sebagai orang yang melakukan perjanjian atas Nilai Ekonomi seseorang yang dipertanggungkan, yang kemudian disebut Tertanggung. Bagi mereka yang tidak memiliki Tanggungan atau Nilai ekonomi, lalu apa alasannya dia harus berasuransi? TIDAK ADA. karena Asuransi, sekalli lagi adalah mengalihkan resiko terhadap kemungkinan terjadinya sesuatu hal yang mengakibatkan menurun atau hilangnya Nilai Ekonomi seseorang. Contoh, Jika Anda seorang Ayah. Maka Anda memiliki Tanggungan Istri dan Anak. Anda adalah penghasil komoditi ekonomi Keluarga. Jika Anda Sakit atau Meninggal, pertanyaanya apakah Sudah ada yang akan memberikan Penggantian pendapatan Anda tersebut? jika jawabannya belum ada, maka Asuransi Jawabannya.

  2. Pertanyaan Kedua, kenapa harus Asuransi. Karena Asuransi, memberikan kepastian pembayaran atas sejumlah hal yang tidak pasti. Manusia itu bisa Sakit, PASTI. Kapan sakitnya? Tidak Pasti. Manusia itu bisa kecelakaan, PASTI, seperti apa kecelakaannya dan seberapa besar tingkat keparahan kecelakaannya, Tidak pasti, termasuk kapan akan Celaka. Manusia itu akan Meninggal, PASTI. Kapan? Tidak Pasti. Nah Asuransi, memberikan Nilai yang Pasti untuk mengganti Nilai Ekonomi yang berkurang atau Hilang dari seorang Ayah tadi. Jika si Ayah SAKIT, maka kemungkinan pendapatannya akan berkurang atau hilang sementara waktu, bahkan bisa jadi akan menghilangkan harta yang ada, karena butuh biaya untuk biaya pengobatannya. Asuransi, hadir sebagai pengganti nilai yang hilang selama di Rumah Sakit, atau Melinduni harta Anda yang kemungkinan akan hilang jika terjadi Sakit untuk biaya.

  3. Asuransi yang harus dimiliki adalah sesuai dengan Kebutuhannya. Asuransi terdiri dari Asuransi Umum dan Asuransi Jiwa. Asuransi Umum, bisa Untuk Asuransi Kendaraan, Rumah, Hypotik, Asuransi Kredit, Asuransi lainnya. Sedangkan Asuransi Jiwa terdiri dari Asuransi Kematian, Kesehatan dan kecelakaan. So, Asuransi Apa yang Anda butuhkan kenali dulu Diri Anda.

  4. Kenapa Dengan Asuransi? Ya Karena Hanya Asuransi, yang legal dan logis yang bisa menjadi pertimbangan untuk menutupi kerugian akibat terjadinya resiko ketidakpastian tadi.
Jika Anda bertanya, Apakah orang seperti Agen Asuransi adalah mereka yang begitu yakin, bahwa Tuhan Tidak akan menolongnya, sehingga harus dengan Asuransi?
Agen Asuransi, harus meyakinkan dirinya, bahwa dia ada untuk membantu pelanggan, calon pelanggan dan Keluarga agar dapat terlindungi. Bukan masalahnya tuhan tidak akan menolong. Tapi para Guru dan Ulama, menyatakan bahwa Tuhan tidak akan menguba nasib sesuatu kaum, jika kaum itu tida mengubah nasibnya sendiri. Jika Anda meninggal, pasti Anda akan meninggalkan keluarga semuanya, dan tidak akan kembali. Namun pertanyaanya, Bukan karena Anda akan meninggal, namun Karena Ada yang akan Anda tinggalkan, maka Anda Butuh Asuransi.
Cerita saya kepada agen tadi, saya sampaikan beberapa pertanyaan singkat, bentuk teknik Closing dengan cara pertanyaan tertutup, dan terbuka silih berganti.
  1. Pak, Jika Bapak berangkat untuk Dinas ke luar Kota, misalnya 3 hari saja, berapa uang yang Bapak siapkan untuk kehidupan Istri dan Anak Bapak? — Jika jawabannya Rp 300.000, berarti per hari rp 100.000

  2. Jika Bapak per hari Rp 100.000 berarti 1 Bulan, jika bapak berangkat berarti akan memberikan uang untuk hidup sebesar Rp 3.000.000 ya pak? — Pasti jawabannya : IYA.

  3. Nah, pak. Seandainya Bapak Pergi, dan Tidak pernah kembali, berapa Dana yang suda bapak Siapkan untuk Hidup Anak dan istri Bapak?
……… Kompasianer, yang baik hati. Asuransi tida dibeli saat dibutuhkan. Asuransi itu WAJIB dimiliki, bukan karena Untuk Anda, tapi untuk orang-orang yang Anda Cintai.—- (Asuransi jiwa~)
Selamat malam dan salam Kompasiana.
 http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2015/03/22/inilah-alasan-kenapa-harus-punya-asuransi-713658.html