Selasa, 31 Maret 2015

Testimoni

Benar, ini bukan cuma mimpi untuk bisa mempunyai rumah mewah seharga miliaran rupiah, atau menyekolahkan anak ke luar negeri. Itu semua bisa terwujud hanya dengan menjadi seorang agen asuransi, sebuah posisi yang masih dipandang sebelah mata hingga kini.
Di samping niat baik untuk menolong orang yang kesusahan, berbagai bonus dan komisi yang menjanjikan dari menjadi seorang agen asuransi itu sempat melambungkan impian Mamiek, sebut saja demikian namanya.
Dibandingkan penghasilannya ketika masih menjadi salah satu staf di sebuah perusahaan media cetak yang baru di Jakarta, tentunya mimpi menjadi ‘jutawan’ mendadak ini sangatlah menggiurkan.
Meskipun tidak mempunyai gaji, dia tergiur oleh jam kerja yang fleksibel dan pastinya pendapatan yang tak terbatas! Mungkinkah demikian? Menurut Mamiek yang menjadi Unit Manager asuransi Prudential sejak dua tahun lalu, pendapatan komisi bisa mencapai 30% dari total premi yang dibayarkan nasabah selama dua tahun, lalu selama tiga tahun akan mendapat komisi 5%.
Ini masih belum ditambah bonus tahunan sebesar 12%! Wow! Sebagai seorang Unit Manager, dia pun masih bisa menerima komisi tapi sifatnya off-raging.
Jadi tidak heran jika ada seorang agen yang bisa mencapai penghasilan Rp100 juta per bulan dan itu bisa dicapai dalam lima tahun. “Pendapatan ini pun masih bisa terus naik. Bahkan ada agen yang bisa mencatat rekor pendapatan Rp2 miliar per bulan,” tutur Mamiek.
Tentunya bagi Mamiek, masalah pendapatan yang tak terbatas ini merupakan salah satu faktor penyemangat di samping dia juga merasakan bonus yang sifatnya non-materi, seperti penghargaan yang tiada henti bagi prestasi yang dicapai baik dari perusahaan di Indonesia maupun dari pusatnya di luar negeri.
Berbeda tiap produk Hal serupa juga bakal dialami seorang agen asuransi perusahaan lainnya. Komisi dan bonus bertaburan sehingga membangkitkan semangat sang agen untuk meraih pendapatan yang lebih dan lebih lagi. Meskipun di perusahaan asuransi ini, komisi yang diterima berbeda-beda untuk tiap produknya. Secara rata-rata, untuk agen yang produktif alias rajin menjual produk asuransinya, bisa mendapat komisi Rp2 juta sedangkan untuk agen top bisa mendapat komisi di atas Rp20 juta.
Di perusahaan asuransi lainnya, kompensasi penjualan yang bakal diterima sang agen berupa komisi dan bonus uang bila sang agen mampu menembus target rata-rata yang ditetapkan perusahaan. Selain itu ia juga bisa menikmati komisi dari hasil penjualannya pada tahun-tahun berikutnya.
“Kalau ditanya pekerjaan apa yang pendapatannya tetap bertahan di saat krisis, ya asuransi,” ujar seorang agen.
Masalahnya, pekerjaan yang satu ini kadung diberi persepsi negatif sehingga ‘wibawa’nya kian luntur. Padahal, dari sisi besaran komisi sangat menjanjikan dan apa yang didapat beserta fasilitas yang diberikan bisa melebihi penghasilan seorang manajer.
“Penghasilan setingkat manajer bisa, tergantung usaha dan kerja kerasnya, komisi itu kan naik terus,” kata Venny Veronika, agen yang kini menjadi Senior Agency Manger PT Prudential Life Assurance.
Komisi agen asuransi sebenarnya bergantung pada berapa keras usaha mereka untuk merangkul banyak klien dalam mengambil premi asuransi. Pola payment seperti ini, komisi plus bonus-bonus lainnya, berbeda sekali dengan patokan gaji pokok yang biasa diterima pegawai kantoran.
Oleh sebab itu, seorang agen harus dibekali amunisi berisi kesabaran, semangat kerja keras, loyalitas, jujur, dan pantang menyerah agar mampu memberikan pemahaman-bukan hanya informasi-yang baik kepada klien mengenai asuransi.
Bila berhasil, komisi dan sederet ‘penghargaan’ lainnya sudah menanti untuk dinikmati. Kalau bonus uang mungkin sudah tidak asing seorang agen bisa jalan-jalan ke luar negeri, atau keliling dunia.
Bila ‘dipaksa’ mengaku, Lena mengatakan pendapatan agen bisa mencapai tertinggi Rp100 juta satu bulan bukan per bulan. Dahsyat memang, duit segitu bukan angka tetap tetapi bisa berubah karena angka terendah Rp2 juta.
Bahkan, agen ini mengenang ada agen asuransi yang mampu mencatatkan komisi plus ecek-ecek hingga Rp400 juta dalam 8 bulan berkerja dan dia pun terhitung masih belia.
Ada juga yang bilang komisi dan embel-embel lainnya yang diterima agen asuransi setiap bulan umumnya antara Rp5 juta-Rp6 juta. Itu baru pemula dan jumlah tersebut masih bisa bertambah karena itu hanya tahun pertama, bisa dibayangkan jika agen tersebut sudah senior berapa isi dompetnya apalagi isi ‘celengannya’.
Venny menambahkan penghasilan agen asuransi atau marketer insurance ternyata besarannya tidak lebih jelek dari seorang karyawan tingkat manager. Penghasilan yang diperoleh pada tahun pertama itu setara dengan penghasilan karyawan tingkat staf yang sudah bekerja selama 5 tahun-6 tahun.
“Orang tidak mengerti betapa bisnis asuransi banyak membantu khalayak, mereka masih mengkonotasikan agen asuransi itu tidak baik,” sesalnya.
Tingkat agen asuransi pada umumnya dimulai dengan menjadi agen pemula atau Finansial Advisor, kemudian beranjak menjadi Associate Unit Manager, lalu Unit Manager, setelah itu menjadi Senior Unit Manager dan Agency Manager, hingga akhirnya didapuk menjadi Senior Agency Manager. Naik pangkat itu pun selaras dengan meningkatnya komisi yang diterima.
“Kalau naik jabatan misalnya dari agen pemula menjadi Unit Manager tentu aja dapat tambahan dan sudah otomatis, cuma besarannya relatif dan tergantung perusahaan, tidak ada yang baku di asuransi,” terang Venny.
Biasanya pergantian tersebut terjadi setahun sekali. Seseorang bisa dipanggil leader setelah yang bersangkutan sampai pada Unit Manager. Peningkatan itu artinya seorang agen mampu mengembangkan dirinya sekaligus membantu melebarkan sayap perusahaan. Perusahaan kian terbang tinggi, komisi pun terus melesat.
Jadi, berani mencoba???
Sumber: prudentialjakarta.multiply.com

Nah !! Ini adalah testimoni dari teman-teman yang sudah bergabung jadi agen di Prudential :
1. Joni Liu (Mahasiswa)
“Saya tidak pernah menyangka bahwa profesi sebagai Agen Asuransi Prudential bisa mengantar saya pada banyak hal-hal baru, teman-teman baru dan lingkungan yang sangat membangun. Saya senang dan bangga bisa berprofesi sebagai agen asuransi karena bisa membantu di kala nasabah mengalami musibah dan juga bisa membantu rekan-rekan agen baru untuk berkarir dan sukses di Industri ini. Jadi, jangan ragu untuk bergabung menjadi agen asuransi dan menjadi berkat melalui tindakan nyata kita.”
2. Cindy (General Manager sebuah Perusahaan Swasta & Event Organizer)
“Motivasi utama saya saat pertama kali bergabung menjadi agen asuransi Prudential sebenarnya sangat sederhana, karena saya ingin membantu orang-orang di sekitar saya melalui produk asuransi. Bayangkan, kita hanya menabungkan sejumlah uang kecil saja setiap bulannya, tetapi pada saat terjadi suatu resiko, perusahaan asuransi akan memberikan jumlah berkali-kali lipat dari yang sudah kita setorkan !! Sungguh suatu produk yang sangat unik dan bermanfaat. Setelah menjalani bisnis ini, saya mendapatkan banyak perkembangan dalam hidup saya baik dari segi income, skill maupun self-improvement. Bagi saya, bisnis asuransi bukan mengajarkan saya untuk menjadi seorang penjual asuransi melainkan bagaimana menjadi seorang “true leader”. Dan 3 bulan setelah saya bergabung disini, saya memutuskan untuk full-time dan meninggalkan seluruh pekerjaan dan usaha saya yang lainnya. Bisnis Asuransi Prudential adalah Bisnis Luar Biasa !!!”
3. Hariati (Pedagang)
“Sebelum bergabung di Prudential, saya sudah 17 tahun menjadi Pedagang, sedangkan suami saya adalah seorang kontraktor. Saya punya segalanya sebagai hasil dari usaha saya menjadi pedagang. Tapi sewaktu menjadi pedagang saya tidak pernah berlibur, tidak pernah bisa mengantar anak-anak ke sekolah, parah deh hidup saya. Bayangkan, orang punya 4 mobil tapi buat menyempatkan berlibur 1-2 hari saja bersama keluarga tidak bisa. Waktu saya benar-benar dihabiskan buat uang, uang dan uang. Sekarang, saya sudah bebas dari masalah itu, tapi saya tidak bisa mengulang waktu untuk saya kembali mengantar anak-anak ke sekolah lagi. Karena itu bagi yang belum terjebak terlalu dalam seperti saya agar cepat bertobat. Punya uang tapi tidak punya waktu itu dulu, sekarang tidak begitu lagi, horeeee !! Thank you, Prudential.”
4. Anne Qorina (Executive Employee)
“Sebelum saya bergabung di Prudential, saya sudah kerja macem-macem. Dari kerja di bank, supervisor toko di mall, di production house, EO, hingga kerja keluar negri. Tapi ada beberapa hal yang saya cari dan tidak saya temukan di tempat itu yaitu kebebasan waktu, kebebasan finansial, dan pengembangan diri, rasanya hidupnya gitu gituuuuu aja.. Sampai pertengahan 2011 saya bertemu Prudential, saya langsung full time bekerja di Prudential. Saya berterimakasih sekali kepada perekrut saya yang menjebloskan saya ke tempat yang sangat tepat yang memberikan apa yang saya cari selama ini. Waktu, uang, dan pengembangan diri. Prudential keren deh pokoknya!”
http://menjadiagenasuransi.com/testimony/