Rabu, 02 Maret 2016

kaum hawa lebih rentan terkena stress

[23/2 4:59 PM] AP Bintaro Imelda Fitriana: Si jahat membuat masalah.

Si picik memperbesar masalah.

Si awam membicarakan masalah.

Si hebat menuntaskan masalah.

Si bijak mensyukuri adanya masalah.

Si jeli melihat peluang dari masalah.

Si soleh naik derajat karena masalah.

Dengan kata lain, tidak ada yang salah dengan masalah. Jadi, buat apa resah dan gelisah? Kendati tidak mudah, sikapi saja dengan benar, niscaya semua akan berakhir indah. Jadikan saja MASALAH itu sebagai “masa-masa untuk lebih mengenal Allah”.

Bagi manusia modern, salah satu yang dianggap masalah adalah pekerjaan kantor. Btw, apa benar itu masalah? Atau sikap dan keputusan kita yang salah?

Riset yang dihelat oleh Centre for Work and Life di Universitas Australia Selatan mengulik fakta bahwa ibu yang bekerja adalah orang yang paling jarang merasa bahagia. Ini karena banyaknya tekanan pekerjaan yang harus dilakoni, mulai dari pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, anak, dan suami.

Lebih lanjut riset tersebut menjabarkan, kaum hawa lebih rentan terkena stress dan depresi akibat bekerja full-time, ketimbang pria. Sejak 2007 hingga 2010 telah terjadi peningkatan sebanyak 10 persen bahwa pekerjaan kantor seringkali menggangu aktivitas di luar kantor.

Lalu pada 2010, sekitar 25 persen kaum hawa yang bekerja full-time merasa tidak puas dengan kehidupan pekerjaannya. Nah, di sini kita perlu berhati-hati karena tekanan pekerjaan bisa berakibat buruk bagi kesehatan, terutama jantung. Waduh!

Penelitian lain yang diterbitkan jurnal Occupational And Environmental Medicine mengungkapkan bahwa kaum hawa yang bekerja di bawah tekanan ternyata dapat berakhir dengan jantung koroner.

Lantas, spa saran saya? Baiknya wanita tidak bekerja di kantor. Kalaupun terpaksa bekerja di kantor, baiknya di sektor pendidikan dan kesehatan. Terus, apa lagi? Tidak terjebak pada kejar-kejaran target. Perlu uraian panjang untuk menjelaskan ini. Insya Allah kapan-kapan kita sambung ya.

Untuk saat ini, sekian dulu dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.
[26/2 8:10 PM] AP Bintaro Imelda Fitriana: Renungan ...hari ini

Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan

Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apa lingkungannya dulu, dan seburuk apa perangainya di masa lampau.

Berilah kesempatan seseorang untuk berubah.

Karena, seseorang yang hampir membunuh Rasul pun kini berbaring di sebelah makam beliau. : Umar bin Khattab

jangan melihat seseorang dari masa lalunya. seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Allah . : Khalid bin Walid

jangan memandang seseorang dari status dan hartanya. karena sepatu emas fir'aun berada di neraka. sedangkan sandal jepit : bilal bin rabah terdengar di syurga.

Intinya, jangan memandang remeh seseorang karena masa lalu dan lingkungannya, karena bunga teratai tetap mekar cantik meski tinggal di air yang kotor.

Maka untuk jadi hebat yang diperlukan adalah kuatnya tekad. Tak perlu pusingkan masa lalu, tak perlu malu dengan tempat asalmu, jika kau mau, kamu bisa menjadi laksana bunga teratai yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar mengagumkan.

Berubah dan bangkit jauh lebih indah dari pada diam dan hanya bermimpi tanpa melakukan tindakan apapun...semoga

Aamiin